25 radar bogor

Desa Gunung Putri Kebanjiran Studi Banding : Dulu Gersang, Kini Jadi Desa Digital

Desa Gunung Putri
Produk UMKM Desa Gunung Putri diborong para kepala desa dan camat dari Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. ARIFAL/RADAR BOGOR

GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, dulunya dikenal desa gersang dan tinggi tindak kejahatan. Stigma itu, berubah dalam kurun waktu empat tahun. Kini, desa itu dikenal sebagai desa digital. Namanya tenar hingga ke penjuru Indonesia.

Baca Juga : Aktif Perangi Narkoba, PKK Desa Gunung Putri Diganjar Penghargaan

Tiang tower telekomunikasi dibangun Desa Gunung Putri. Tower itu dibangun dari dana Samisade. Ada 14 tiang tower berdiri di sana. Anggaran Samisade yang digunakan sebesar Rp700 juta.

Berdirinya tower ini, menjadi penanda transformasi Desa Gunung Putri yang dulunya dikenal gersang, menjadi desa digital.

Tiang tower itu menjangkau kebutuhan internet warga satu desa. Menjadikan Desa Gunung Putri, satu-satunya desa yang memiliki WiFi sendiri. Setiap jalanan utama hingga gang di pelosok Desa Gunung Putri tersambung jaringan WiFi itu.

Keberadaan belasan tiang tower ini, menjadi perhatian aparatur desa juga camat di berbagai belahan Indonesia. Itu terlihat dari padatnya jadwal kunjungan studi banding ke Desa Gunung Putri.

Belum habis Maret 2023 saja, Desa Gunung Putri sudah enam kali menerima kunjungan studi banding. Mereka yang datang mulai dari institusi seperti Polri dan TNI, serta para camat dan kepala desa yang ada di berbagai daerah.

“Sampai tanggal 20 Maret 2023 sudah ada enam kunjungan studi banding,” ujar Kades Gunung Putri Daman Huri kepada Radar Bogor Senin (20/3/2023).

Pertama, Rabu (1/3/2023) Desa Gunung Putri menerima kunjungan Asistensi Tim Supervisi Pilot Project Optimalisasi kinerja Babinkamtinnas Polda Jabar.

Kemudian pada Rabu (3/3/2023), Desa Gunung Putri menerima kunjungan dari 50 Letnan Kolonel calon Komandan Kodim Puadikter TNI AD.

Pada Minggu (8/3/2023) Desa Gunung Putri menerima kunjungan studi banding pilihan BPD se-Kepulauan Bangka Belitung timur.

Pada Minggu (15/3/2023) menerima kunjungan Ratusan BPD SE Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Pada 16 Maret kunjungan dari camat dan kades, apdesi, kades dan sekdes se-Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

“Hari ini, Senin 20 Maret 2023 ada lagi kunjungan gelombang kedua dari camat dan kades, apdesi, kades dan sekdes se-Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi tenggara lagi,” paparnya.

Mereka yang datang ke Desa Gunung Putri, melakukan studi banding terkait penerapan desa digital. Semua yang datang ingin belajar dan mencoba menerapkan di desanya dan daerahnya masing masing.

“Mereka sangat antusias dengan desa digital. Ini yang pertama di Indonesia, mereka akan mencoba menerapkan di desa mereka nantinya,” paparnya.

Dalam kunjungannya, mereka menyambangi ruang kontrol yang terhubung ke 64 CCTV yang ada di Desa gunung Putri. “Mereka juga mencoba jaringan WiFi desa yang tersebar di Desa Gunung Putri,” paparnya.

Borong produk UMKM

Banyaknya kunjungan ke Desa Gunung Putri ini menjadi keuntungan sendiri bagi para pelaku UMKM di sana. Setiap kunjungan, hasil produk UMKM yang dijajakan selalu ludes. “Alhamdulillah, produk UMKM kami laris. bahkan mereka belanja sampai puluhan juta,” paparnya.

Adapun produk UMKM yang paling diminati yakni olahan pangan. Mereka membeli produk itu untuk dijadikan oleh oleh. “Untuk produk UMKM panganan ludes diborong. Sampai-sampai produksi meningkat,” paparnya.

Tak ganggu pelayanan

Padatnya jadwal kunjungan ke Desa Gunung Putri, tidak membuat pelayanan bagi masyarakat terganggu. Kepala Desa Daman huri, membagi pegawainya saat ada kunjungan.

Baca Juga : Puluhan TNI Serbu Desa Gunung Putri, Ini Tujuannya

“Pelayanan tetap jalan, kita bagi-bagi. Kunjungan kita terima dengan baik sedangkan masyarakat tetap terlayani,” tuturnya.

Daman memastikan, kunjungan kerja seperti studi banding ke Desa Gunung Putri tidak berakhir di bulan Maret saja. Ia memperkirakan kunjungan studi banding ini akan kembali ramai usai Idul Fitri nanti. “Habis lebaran masih ada lagi,” tukasnya. (all)

Reporter : Arifal
Editor : Yosep