25 radar bogor

Sunday Walking Tutup Petualangan Sebelum Ramadan

Sunday Walking menutup perjalanan menyambut bulan Ramadan di kawasan Babakan Madang, Bogor, Minggu (19/3). (Dok. SW)

BOGOR-RADAR BOGOR, Sunday Walking kembali menjelajah rute-rute alam di Kabupaten Bogor. Kini, mereka menutup perjalanan menjelang bulan Ramadan di kawasan Babakan Madang, Minggu (19/3).

Perjalanan terakhir sebelum vakum menghadapi bulan puasa itu dimulai dari Titik 0 Kilometer Bojongkoneng. Para pecinta trekking itu langsung membabat rute tanjakan dengan medan berbatu.

Baca Juga: Cucurak di RM Anging Mammiri, Sunday Walking Jaga Kekompakan

Cuaca yang cerah membuat perjalanan cukup santai. Namun, beberapa titik terlihat cukup licin. Hujan malam sebelumnya membasuh beberapa medan yang menjadi rute perjalanan Sunday Walking.

Rute di kawasan Babakan Madang itu bukanlah pertama kalinya bagi para anggota Sunday Walking. Meski begitu, mereka tetap menikmati perjalanan dengan rute yang berbeda.

Mulai dari tanjakan, area persawahan, hingga menyeberangi sungai dengan aliran yang cukup deras. Bahkan, aliran sungai yang deras sempat membuat salah satu pentolan Sunday Walking kewalahan melintasinya. Ia harus menggapai tangan personel lainnya agar tidak menjadi “korban” derasnya arus sungai yang menerjang bebatuan cadas.

Perjalanan itu ditutup dengan romantisme alam di sekitar kawasan Curug Bidadari. Tak butuh waktu lama untuk menuntaskan perjalana dengan total sekira 5 kilometer itu.

“Kita sebenarnya berdiskusi mau ke Curug Ngumpet atau Curug Panyantelan. Tapi karena melihat waktu yang ada, sehingga diputuskan tetap berada di area sekitar Curug Bidadari. Tapi tetap seru, karena rutenya dimodifikasi,” ungkap Bendahara Sunday Walking, Ridwan Adi Nugraha.

Ia pun mengakui, perjalanan Sunday Walking itu akan kembali vakum untuk sementara selama bulan Ramadan. Ia berharap, ritme berpetualang setelah Ramadan bisa semakin meningkat.

Baa Juga: Kembali ke Alam, Sunday Walking Menjelajahi Gunung Ciung

“Mudah-mudahan makin kompak lagi, guyub lagi. Kita selama ini memang biasanya jalan sekali dalam seminggu. Sekarang mulai mencari ritme lagi,” tuturnya.(mam)

Editor: Imam Rahmanto