25 radar bogor

Lahan Tanaman Hias di Gunungsindur Nyaris Tersingkir

Tanaman hias yang dibudidayakan di Desa Padurenan, Kecamatan Gunungsindur. (ist)

BOGOR-RADAR BOGOR, Tanaman hias memiliki potensi pasar ekspor yang terbuka lebar. Potensinya cukup terbuka lebar di Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor.

Tanaman hias biasa ditanam sebagai hiasan atau kegemaran. Namun, minimnya lahan pertanian di kecamatan ini membuat sebagian petani angkat tangan. Padahal tanaman hias ini bisa menjadi ladang perekonomian masyarakat sekitar.

Baca Juga: Lewat Agroeduwisata, Polbangtan Kenalkan Tanaman Organik Sejak Usia Dini

“Tanaman hias sudah menjadi sumber pencaharian terbesar di Desa Padurenan ini. Namun, para petani di wilayah ini pada mengeluh bahwa saat ini lahan pertanian yang ia pakai yaitu di lahan garapan. Sekarang pun oleh para pemilik lahan sudah banyak dibangun perumahan,” ujar Ketua Kelompok Tani Desa Padurenan, Mora Buana.

Kelompok tani mereka menggunakan lahan fasilitas umum (fasum) seluas 1 hektare dengan tanaman landscape. Lahan dari pemerintah setempat itu dikelola menjadi empat petak.

Mora mengakui, petani kesulitan mencari lahan kosong untuk tanaman yang dibudidayakan. Selain itu, banyak faktor yang ikut mempengaruhi budi daya tersebut.

Misal, tingginya harga bahan baku, peningkatan sewa lahan yang semakin tinggi, minimnya perhatian pemerintah dalam pengembangan bisnis tanaman hias. Hal itu membuat para petani tanaman hias membudidayakan tanaman ini di kota-kota lain.

Salah seorang mahasiswi IPB, Ade Herlina pun melihat langsung fenomena itu. Kecamatan Gunung Sindur memang memiliki lahan pertanian yang tidak cocok untuk menanam padi. Dikarenakan sejak dahulu memang daerah Gunung Sindur merupakan tempat galian tanah yang terus menerus sehingga tingkat kesuburan berkurang dan stuktur tanah kurang baik.

Baca Juga: Hilang Kendali, Pengendara Nmax Tewas Tabrak Truk di Gunungsindur

“Hanya tinggal 20 persen lahan pertanian di kecamatan ini. Sementara, 70 persen lahan tersebut banyak digunakan untuk tempat tinggal seperti perumahan dan kawasan industri. Dan 10 persen sisa lahan merupakan lahan basah,” ungkapnya lewat keterangan diterima Radar Bogor.

Setiap desa di Kecamatan Gunungsindur menyandang tanaman khasnya masing-masing. Namun, 2 kelompok tanaman hias yang paling populer yakni Kelompok Tani Padurenan Mandiri untuk tanaman Landscape dan Kelompok Tani Cibinong untuk tanaman Anggrek. (*/mam)

Editor: Imam Rahmanto