25 radar bogor

Imbas Kebanjiran, Warga Bakal Geruduk Pengembang Perumahan

Banjir yang terjadi pada Jumat (17/3) malam melanda 4 kampung di Desa Cijayanti, Babakan Madang, Bogor. (ist)

BABAKAN MADANG-RADAR BOGOR, Banjir melanda sejumlah kampung di Desa Cijayanti, Babakan Madang. Selain curah hujan yang tinggi, warga menduga banjir disebabkan dampak dari pembangunan perumahan di sekitar lingkungan.

Warga yang geram pun berencana akan menggelar aksi demonstrasi pada Senin, (20/3) besok di kantor pengembangan perumahan di wilayah tersebut.

Baca Juga: Langganan Banjir Ini Menjadi Desa Wisata Bogor, Rahasianya Ini

“Menyampaikan hasil pertemuan warga yang terdampak banjir Sungai Cisarapari, Cijayanti dan Sungai Cikeas di Desa Cijayanti, yang setiap hujan di hulu dan dihilir sungai tersebut dipastikan kami kebanjiran,” ujar Koordinator Aksi, Ahyar Rohani dalam keterangannya, Minggu (19/3).

Menurutnya, aksi ini ditujukan kepada para pengembang perumahan untuk bertanggung jawab atas kerugian yang dialami warga terdampak banjir.

Dari data yang dihimpun, banjir yang terjadi pada Jumat (17/3) malam itu setidaknya melanda 4 kampung yakni Kampung Cicerewed, Pasir Maung, Cimanguran, dan Kampung Babakan. Banjir setinggi 100-200 centimeter itu masuk hingga permukiman warga sehingga berdampak terhadap 261 Kepala Keluarga (KK).

Kepala Dusun I Desa Cijayanti, Mulyadi menyebut korban banjir tersebar di 4 RW yakni RW 001, RW 002, RW 006 dan RW 009.

“Dan penyebabnya karena efek dari pembangunan sejumlah perumahan, yang tidak membuat resapan sehingga aliran sungai menyebabkan pendangkalan dan penyempitan,” ucapnya.

Meski pemerintah desa dan dinas terkait telah turun tangan, namun kata dia, warga menginginkan agar banjir tidak lagi terjadi.

Bahkan warga bisa memastikan banjir akan kembali terjadi jika hujan dengan intensitas tinggi yang membuat debit air meluap ke permukiman warga. Selain kerugian berupa barang berharga, warga juga mengalami krisis air bersih akibat bencana tersebut.

“Salah satu yang diperlukan saat ini adalah air bersih. Karena sumur dan sumber air yang ada menjadi kotor, sehingga untuk kebutuhan sehari-hari sangat susah,” keluh Mulyadi.

Baca Juga: Hujan Deras, Jalan Tumenggung Wiradiredja Diterjang Banjir

Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko membenarkan peristiwa banjir tersebut. Pihaknya pun sedari awal kejadian telah turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

“Setelah banjir kemarin, ada 40 KK yang terdampak krisis air bersih, maka dari itu kami memberikan bantuan 10.000 liter air bersih di Kampung Cicerewed, dan untuk saat ini suplay air bersih sementara sudah terpenuhi,” tandasnya.(*)

Reporter: Septi Nulawam
Editor: Imam Rahmanto