25 radar bogor

Viral! Video Nakes Rendahkan Pasien BPJS, Tuai Kecaman Warganet

pasien BPJS
Tangkapan layar konten viral nakes bikin video membanding-bandingkan pasien umum vs pasien BPJS. (RianAlfianto/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video aksi tenaga kesehatan yang merendahkan pasien BPJS, dan membanding-bandingkan dengan pasien umum hingga nge-vape di ruang kerja.

Video tersebut viral di berbagai platform media sosial dan diunggah pertama kali oleh akun TikTok @rintobelike2.  “Ketika ada pasien umum,” tulis keterangan dalam video pertama yang dilengkapi dengan emoticon tersenyum, seperti dilansir dari jawapos.com.

Dalam video kedua, para nakes terlihat bermalas-malasan. Ada yang tidur-tiduran di atas meja, ada pula yang sibuk bermain telepon genggam. “Ketika ada pasien BPJS masuk,” ujar @rintobelike2 dalam video kedua yang lengkap dengan emoticon menguap.

Baca Juga : Aturan Baru BPJS Kesehatan, Tanggung Biaya Pengobatan Ratusan Juta Rupiah

Sontak video yang merendahkan pasien BPJS itu menuai kecaman dari warganet. Bahkan sampai memunculkan tagar #nakes di jejaring sosial, Twitter. Di akun asalnya di TikTok, konten ini telah dihapus.

Menanggapi hal ini, nakes lainnya yang kontra dengan konten tersebut ikut menanggapi. Influencer dokter Tirta melalui Twitter pribadinya ikut memberikan tanggapan. Menurutnya, konten tersebut sangat tidak pantas dibuat oleh seorang nakes.

“Tidak boleh ada diskriminasi dalam pelayanan pasien. Padahal banyak pasien terbantu karena BPJS ini. Karena penyakit yg dicover BPJS itu sangat buanyak,” kata dokter Tirta.

Dirinya mengamini bahwa pelayanan BPJS memang belum sempurna. Masih perlu dibenahi lagi. Namun tidak sepatutnya ditengah banyaknya manfaat BPJS, dibuat konten yang mendiskriminasi pasien BPJS.

“Iya. BPJS belum sempurna. Masih perlu banyak perbaikan. Akan tetapi, BPJS sangat bermanfaat. So, Konten begini ga elok,” lanjut dokter Tirta

Pernyataan dokter Tirta ini langsung mendapat dukungan dari netizen. Netizen lainnya sepakat bahwa di tengah pelayanan BPJS yang masih perlu perbaikan, membanding-bandingkan dan memberi service berbeda dengan pasien umum tidak boleh dilakukan.

“Ya jangan marah kalo dibanding2in ama nakes negara tetangga. Sejawat sendiri aja ada yang modelan kayak gini,” tulis komentar dokter lainnya yaki dr K. S. Denta. Ahli.

Baca Juga : Satu Dekade JKN, Kontribusi BPJS Kesehatan agar Warga Lebih Sehat

Kesehatan Profesor Zubairi Djoerban juga tak luput menyayangkan tindakan nakes tersebut yang membuat konten demikian. Zubairi Djoerban yang dikenal sebagai penemu kasus pertama sekaligus pionir penanganan HIV dan AIDS di Indonesia meminta nakes lainnya untuk lebih bijak dalam membuat konten.

“Para teman sejawat saya yang mulia. Tolong jangan bedakan pasien BPJS dan pasien umum. Semua pasien itu sama-sama butuh bantuan. Saya memohon,” tulis Profesor Zubairi Djoerban dengan akun Twitter @ProfesorZubairi. (jpg)

Editor : Yosep