25 radar bogor

Masuk Tahap Lelang, Jembatan Otista Dibangun Sepekan Setelah Lebaran

jembatan otista
Kondisi lalu lintas di Jembatan Otista Kota Bogor. (Radar Bogor/ Sofyansyah)

BOGOR-RADAR BOGOR, Proyek pembangunan Jembatan Otista bakal dilakukan pada April mendatang atau sepekan setelah Lebaran 2023.

Merujuk pada LPSE Kota Bogor, tender proyek milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) itu, sudah masuk lelang di Bagian Pengadaan Barang Jasa (PBJ) Setda Kota Bogor, dengan pagu anggaran Rp52,6 miliar.

Jika proses tender lancar dengan perkiraan waktu sekitar satu bulan, maka pelaksanaan pekerjaan Jembatan Otista bisa dimulai pada April 2023.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Rena Da Frina. Rena menyebut proyek Jembatan Otista saat ini sudah masuk lelang. Rena pun memperdiksi proses lelang proyek Jembatan Otista hingga penentuan pemenang tender akan berjalan selama satu bulan.

“Proyek Jembatan Otista sudah tayang lelang, mudah-mudahan sebulan dari sekarang bulan April sudah dapat pemenangnya,” katan Rena, baru-baru ini.

Oleh karenanya, Rena berharap bahwa proses lelang proyek jembatan Otista berjalan lancar sesuai jadwal alias tidak mengalami gagal lelang.

“Kami berharap tidak akan ada gagal lelang. Sudah disampaikan Kabag PBJ bahwa tidak ada yang mengunci, tidak ada spek yang mengunci, atau dengan kata lain mengarah pada satu orang atau satu perusahaan tertentu (sebagai calon pelaksana),” tegas Rena.

Artinya jika berjalan sesuai jadwal, pembangunan Jembatan Otista sudah bisa mulai seminggu setelah Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Pekerjaan Jembatan Otista sendiri akan menelan waktu selama 7 bulan. Selama itu pula akses Jalan Otista ditutup total.

“Sebab pekerjaan itu yang besar dan harus dibongkar semua bangunannya, jadi tidak ada lalu lalang (warga melintas lokasi, red), area pekerjaan harus clear,” tanda mantan Camat Bogor Timur itu.

Secara teknis, akan ada penutupan area pekerjaan 150 meter dari Sungai Ciliwung ke arah SDN Bangka. Sebab, kata dia, ada beberapa alat berat yang masuk seperti crane hingga dump truck, sehingga berbahaya jika ada warga melintas.

“Jadi ditutup nggak boleh ada warga melintas. Itu sudah kita sosialisasikan ke kecamatan dan kelurahan,” tandas Rena.

Untuk trotoar, kata dia, masih bisa digunakan hingga batas area pekerjaan. Termasuk kendaraan yang akan diberi fasilitas U Turn baik di sekitaran SDN Bangka maupun Warung Bogor.

Begitpun untuk toko dan pegadang yang ada disekitar lokasi pembangunan Jembatan Otista, sambung dia, akan dibantu oleh Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian.

“Ngebor pun getarannya tidak, karenakan khawatir rumah- rumah warga yang dipinggir kali itu takutnya goyang. Pihak ketiga nantinya juga harus menjamin bahwa tidak ada dampak untuk warga sekitar. Kalau pun berdampak, mereka harus bertanggung jawab nantinya,” tukas dia. (ded)

Reporter : Dede Supriadi
Editor : Yosep