25 radar bogor

Soal Tawuran Antar Pelajar, KPAD: Tindakan Sistematis dalam Organisasi

kpad-kabupaten-bogor
KPAD Kabupaten Bogor, Sofian. (ist)

CIBINONG-RADAR BOGOR, Komisioner Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor Sofian menilai, fenomena tawuran antar pelajar bisa terjadi karena adanya disistemarisir oleh kelompok pelajar, bukan hanya insidental semata.

Lembaga terkait pun diminta segera mengevaluasi sistem pendidikan yang saat ini berjalan, yang dinilai belum mampu mencegah terjadinya tawuran.

“Fenomena tawuran ini bisa diakibatkan oleh eksternal atau internal atau bahkan perbuatan tawuran disistemarisir (tersistem) dalam satu organisasi,” ucap Sofian pada Kamis (16/3).

Jika benar telah tersistem, kata Sofian, bisa kemungkinan di internal kelompok pelajar telah terbentuk aturan main dan berbagi peran tertentu.

“Di mana bentuk kenakalan ini kemudian dirasionalisasi dan dibenarkan sendiri oleh anggota kelompok hingga tindakannya sistematis,” jelasnya.

Meski begitu, Sofian berharap tawuran pelajar yang terjadi baik di kota maupun di Kabupaten Bogor hanya bersifat insidensial, nanya dipicu situasi dan kondisi tertentu.

Lembaga pendidikan baik dinas, satuan pendidikan dan pemerintah daerah juga perlu melakukan evaluasi mengenai sistem pendidikan yang saat ini telah berjalan.

Sejauh mana pendidikan budi pekerti, sikap gotong royong hingga pendidikan agama yang diajarkan ke pelajar. Di sisi lain, masalah tawuran belum menemukan solusi.

“Jangan sampai guru-guru disibukan dengan berbagai administrasi, sehingga minim berada dalam kelas. Apakah ada metode pendidikan secara komprehensif, salah satunya fokus pada kekerasan yang melibatkan pelajar,” paparnya.

Mantan Anggota DPRD Kota Bogor itu melihat, aksi tawuran yang baru-baru ini terjadi, yang melibatkan pelajar asal kota dan Kabupaten Bogor menjadi pertanyaan bagi instansi pendidikan terkait.

“Jangan sampai ini jadi ego sektoral. Saya belum mendengar apakah koordinasi antara Kota dan Kabupaten Bogor sudah dibahas evaluasi dan ke depan dilakukan tindakan tegas,” tegasnya.

Sebagai komisioner KPAD, Sofian berharap adanya aksi lebih nyata dari Pemkab dan Pemkot Bogor untuk bersinergi memecahkan persoalan tawuran yang terus memakan korban.

“Apakah bisa dicegah, bagaimana peran komite sekolah yang ada di sekolah, apa ada strategi pencegahannya. Karena saya berharap di Bogor kejadian tawuran ini tidak terulang lagi,” harapnya.(*)

Reporter: Septi Nulawam
Editor: Imam Rahmanto