25 radar bogor

Komentari Unggahan Ridwan Kamil, Guru SMK Ini Langsung Dipecat

Komentari-Unggahan-Ridwan-Kamil

BOGOR-RADAR BOGOR, Seorang guru di salah satu SMK Cirebon, Jawa Barat, terkena sanksi pemecatan. Penyebabnya, cuma karena menanggapi unggahan Instagram Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil sempat mengunggah aktivitasnya melakukan percakapan via Zoom dengan beberapa siswa SMP di Tasikmalaya, Selasa (14/3). Lantaran ia mengapresiasi aksi viral urunan para siswa membelikan sepatu temannya.

Emil, sapaannya, terlihat mengenakan jas kuning. Hal itu tampaknya menjadi ciri baru orang nomor satu Jawa Barat itu usai bergabung ke salah satu partai.

Sabil pun mengomentari unggahan itu.

Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi sebagai gubernur, kader partai, atau pribadi ridwan kamil? (Dalam zoom ini, anda sedang jadi gubernur, kader partai, atau pribadi Ridwan Kamil?” tulisnya.

Lantas, komentar tersebut di-pinned sehingga menjadi komentar teratas di unggahan tersebut.

Menurut Maneh Kumaha?” jawab Ridwan Kami.

Sontak saja, komentar Sabil mendapat respons berantai hingga dirujak warganet. Sabil pun mendapat pesan-pesan yang masuk secara pribadi.

Tak hanya itu, akun Ridwan Kamil diketahui mengirimkan pesan melalui DM ke akun sekolah tempat Sabil bekerja, yakni SMK Telkom Cirebon.

“Tidak pantas seorang guru seperti itu,” kirim Ridwan Kamil menunjukkan screenshot komentar itu.

Pesan tersebut kemudian dibalas oleh pengelola akun SMK Telkom Cirebon.

Assalamualaikum. Secara institusi kami menghaturkan permohonan maaf kepada bapak Gubernur Ridwan Kamil. Kami akan menindak guru ybs secara tegas dan terukur. Terima kasih,” tulis akun IG @smktelkomcirebon.

Setelah mendapat DM dari Ridwan Kamil, pihak sekolah diketahui langsung menggelar rapat. Kemudian, pihak sekolah menelepon Sabil untuk menghadap ke Yayasan.

Pada Rabu (15/3), Sabil datang ke sekolah dan menerima surat pemberhentiannya sebagai guru di SMK Telkom Cirebon.

Akan tetapi, Ridwan Kamil membantah kiriman pesan itu sebagai isyarat untuk memberhentikan Sabil. Ia pun mengklarifikasi dan kembali melalui unggahan Instagram.

“Saya sudah mengontak sekolah/ yayasan agar yang bersangkutan untuk cukup dinasehati dan diingatkan saja, tidak perlu sampai diberhentikan,” tulisnya di postingan.

Ia juga merasa kaget lantaran kritikan Sabil itu ternyata berbuah pemecatan. Padahal, menurutnya, seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar.

Ia mengakui, sudah ribuan kritik masuk dan selalu direspons dengan santai dan biasa saja. Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja.

“Mungkin karena yang melakukan posting kasar adalah seorang Guru, yang postingannya mungkin dilihat/ditiru oleh murid-muridnya, maka pihak sekolah/ yayasan untuk menjaga nama baik insitusi memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan,” sambungnya.

Meski begitu, ia berharap di era medsos tanpa sensor ini, kewajiban para orang tua, guru, dan pemimpin untuk terus saling menasihati dalam kebaikan. “Dan selalu bijak dalam bermedsos. Agar anak cucu kita bisa hidup dalam peradaban yang lebih mulia,” pungkasnya. (*/mam)

Editor: Imam Rahmanto