25 radar bogor

Jangan Kemakan Hoaks, Warganet Harus Pila-pilih Informasi di Ruang Digital

Ilustrasi peretasan akun medsos redaksi Narasi. Dewan Pers desak usut pelakunya.
Ilustrasi.

BOGOR-RADAR BOGORAnggota Komisi I DPR RI Krisantus Kurniawan menyebut ruang digital saat ini semakin semrawut. Untuk itu, perlu tips untuk memilah informasi yang benar agar tidak terjebak dengan konten negatif.

Hal itu disampaikan Krisantus saat seminar online bertajuk ‘Pilah Pilih Informasi di Ruang Digital’ yang digelar Kementerian Kominfo dan DPR RI, Senin 15 Maret 2023.

Menurutnya, isi informasi di ruang digital semakin simpang siur. Hoaks atau berita bohong berseliweran.

“Dari maraknya berita hoaks tersebut, kita harus bisa memilah informasi yang benar dan akurat. Jangan langsung menyimpulkan jika menerima informasi tertentu,” ujarnya.

Ia pun membagikan tips memilah informasi yang benar agar tidak terjebak berita hoaks.

Di antaranya hati-hati dengan judul provokatif, cermati alamat situs, periksa fakta, dan cek keaslian foto atau video.

Selain itu, penting juga ikut serta dalam grup diskusi anti hoaks dan mengenalkan internet positif kepada masyarakat.

Tips tersebut bisa diterapkan mulai dari lingkungan yang kecil. Misanya, dari lingkungan keluarga, teman dan tempat kerja.

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan memblokir jalan penyebaran konten negatif tersebut.

Jika kita sudah memastikan berita tersebut hoaks, Kita harus menghapus berita tersebut dan tidak menyebarkannya.

“Jika berita hoaks tersebut sudah merugikan suatu pihak, maka bisa dilaporkan ke pihak berwajib dan terkena UU ITE,” tegasnya.

Sekretaris Prodi D3 Sistem Informasi Universitas Merdeka Malang, Hudan Eka Rosyadi menjelaskan, algoritma Facebook bekerja dengan menyampaikan konten-konten yang diminati pengguna.

Sehingga, jika pengguna tidak pernah mencari topik dari suatu konten yang tidak ia minati, maka konten tersebut tidak akan muncul dalam news feed pengguna.

Algoritma Instagram menilai seberapa tinggi peringkat akun dari interaksi. Sementara Twitter menggunakan dua algoritma, yakni secara realtime dan berdasarkan popularitas dan umpan balik tweet.

“Jadi bagaimana konten kita dapat disampaikan ke audiens ini tergantung dari bagaimana algoritma media sosialnya bekerja,” terangnya.

Menurutnya, penjahat siber terus beraksi layaknya perusahaan. Mereka menemukan cara-cara baru untuk mengimplementasikan aksi mereka dan meningkatkan kompleksitas serangan.

“Sambil di saat bersamaan menciptakan sumber ekonomi kejahatan baru melalui penjualan perangkat atau panduan sederhana yang memungkinkan pelaku serangan siber lain melancarkan aksinya secara lebih mudah, tanpa kemampuan teknis sekalipun,” sambungnya.

Selanjutnya, Dosen Fikom UNITOMO Nur’annafi Farni Syam Maella menjelaskan, dalam menggunakan internet, ada juga etika atau tata krama.

Pengguna harus selalu menyadari bahwa Kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan yang lain, bukan sekadar dengan deretan karakter huruf di layar monitor.

Etika digital ditawarkan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegritas, dan menjunjung nilai-nilai kebajikan antar insan dalam menghadirkan diri, kemudian berinteraksi, berpartisipasi, bertransaksi, dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital.

“Mari kita rayakan teknologi, kita hormati ilmu pengetahuan, kita dukung semua bentuk kemajuan, tetapi semua harus demi mengangkat derajat manusia. Etika ada karena kita adalah manusia,” jelasnya.

Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara beraktivitas dan bekerja.

Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat ini semakin mempertegas era disrupsi teknologi.

Untuk mengahadapi hal tersebut, semua pihak harus mempercepat kerjasama dalam mewujudkan agenda trasformasi digital Indonesia.

“Bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi,” katanya.

Ia meyakini kemampuan yang kita miliki serta keunggulan yang terus dijaga akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat dan besar.

“Serta menjadi unggul dalam segi sumber daya manusia,” tandasnya. (ran)

 

Editor: Rany