25 radar bogor

Kekerasan Pelajar Dipicu dari Sekolah yang Bermusuhan Turun-Temurun

Ilustrasi tawuran pelajar
Ilustrasi tawuran pelajar

SUKARAJA-RADAR BOGOR, Peristiwa tewasnya siswa SMK asal Bogor akibat ditebas senjata tajam oleh pelajar lain membuat prihatin semua pihak.

Permusuhan antara satu sekolah dengan sekolah lainnya diduga menjadi akar permasalahan yang memicu kasus kekerasan di kalangan pelajar terus berulang.


Instansi pendidikan terkait pun diminta mengambil langkah tegas agar tidak ada lagi pelajar yang menjadi korban.

“Permasalahannya adalah ini tidak mendadak, pasti ada sejarahnya, sekolah tersebut punya sejarah sebagai musuh sekolah lain. Ini yang harus kita deteksi dini,” ucap Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan, Senin (13/3).

Meski kota dan Kabupaten Bogor memiliki satgas pelajar, namun Iwan menilai upaya persuasif dan deteksi dini belum sampai pada lingkungan di luar sekolah. Penyelenggara pendidikan jangan hanya melindungi siswa di dalam sekolah, namun juga harus menjamin di waktu pulang sekolah.

Untuk itu, Iwan akan turun langsung untuk mendamaikan sekolah-sekolah yang saling bermusuhan dengan membuat kesepakatan resmi.

“Seriusnya adalah mendamaikan sekolah-sekolah yang sudah turun temurun, yang tahun ke tahun musuh bubuyutan itu tidak boleh dibiarkan. Makanya satu harus didamaikan, kedua harus bikin pakta integritas,” jelas Iwan.

Namun, jika pihak sekolah, maupun yayasan pendidikan tetap melakukan pembiaran, Iwan menegaskan akan mengusulkan sanksi tegas yaitu menutup izin operasional sekolah.

“Kami akan usulkan untuk ditutup, supaya semua juga paham bahwa ini jangan mengedepankan ego sekolah, ego murid. Tapi yang harus dikedepankan adalah keselamatan jiwa dan nyawa siswa kita, ini terlalu mahal,” tukasnya.(*)

Reporter: Septi Nulawam
Editor: Imam Rahmanto