CISEENG-RADAR BOGOR, Jalan di Kampung Kramat Jaya mengalami retak dan longsor. Akibatnya, akses menuju RT 01/03 Desa Karihkil, Kecamatan Ciseeng tidak bisa dilewati untuk sementara.
“Kalau kejadiannya (longsor) dari hari Jumat (10/3) dan itu jalan buntu. Bahkan dulu pernah longsor tahun 2000, tapi lokasinya ada kandang ternak dan beberapa rumah warga,” ungkap Sekretaris Kecamatan Ciseeng, Agus Sopian ketika dikonfirmasi Radar Bogor, Senin (13/3).
Sopian menjelaskan, warga juga telah mengungsi. Namun, mereka kembali ketika siang hari ke rumah masing-masing. Hanya malam hari rumah-rumah di sekitar lokasi longsor itu tak dihuni.
“Ada 3 kepala keluarga yang harus diungsikan. Untuk jumlah jiwanya belum monitor, tapi Satpol PP sama tagana berjaga terus dil okasi kejadian,” ucapnya.
Lokasi tersebut juga tak jauh dari Kantor Desa Karihkil. Posisinya berada di tebingan sepanjang aliran Sungai Cisadane.
“Kami sudah laporan ke BPBD, PMI karena harus ada bantuan logistik. Kalau pagi warga beraktivitas seperti biasa. Tapi ketika mulai hujan pindah ke rumah RT maupun ke rumah kerabatnya,” ungkapnya.
Ia pun menegaskan, longsor itu bukan efek karena galian pasir. Hanya saja, di bawah tebingan terdapat cekungan air sehingga terus terkikis.
Kabid Kedaruratan dan Logistik (Ratik) BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko menuturkan, kondisi tersebut akibat hujan dengan intensitas tinggi.
“Beberapa titik akses jalan sudah mengalami ambles dengan rincian panjang retakan 30 meter dan lebar retakan 5 centimeter dengan kedalaman bervariasi,” jelasnya.
Jalan yang mengalami keretakan dan ambles tersebut berada di tebingan dengan ketinggian 45 meter. Jarak dari titik keretakan ambles ke bibir tebing sekitar 20 meter.
“Untuk aktivitas mobilisasi warga masih bisa memutar lewat jalan alternatif lain,” kata Aris.(*)
Reporter: Jaenal Abidin
Editor: Imam Rahmanto
