25 radar bogor

Jadi Destinasi Wisata, Begini Sejarah Patung Buddha Tidur di Bogor

Vihara Buddha Dharma & 8 Pho Sat di Jalan PWRI Kampung Jati, Desa Tonjong, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Tak hanya memiliki wisata pemandangan yang indah, Bogor juga memiliki wisata religi yang unik, yakni Patung Buddha tidur.

Wisaya ini merupakan bagian dari bangunan Vihara Buddha Dharma & 8 Pho Sat yang beralamat di Jalan PWRI Kampung Jati, Desa Tonjong, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor. Vihara ini sejatinya adalah tempat ibadah bagi umat Buddha. Namun, tempat ini juga telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi wisata.


Pengurus pelaksana harian Buddha Dharma 8 Pho Sat, Andrean Halim, mengatakan, pada 2015 Bupati Bogor mencanangkan Patung Buddha Tidur ini sebagaipotensi wisata religius Kabupaten Bogor.

“Pada awalnya, memang Vihara ini hanya untuk beribadah, tetapi seiring berjalannya waktu mulai dikenal masyarakat luas untuk belajar lintas agama,” jelas Andrean.

Vihara ini buka setiap hari sejak pukul 8 pagi hingga 10 malam. Wisatawan yang ingin mengunjunginya tidak dikenakan biaya masuk “Selain tanpa dikenakan tiket masuk, kami juga menyediakan dupa secara gratis bagi umat untuk beribadah dan pengunjung bisa juga untuk beramal di kotak yang disediakan,” ungkap dia.

Vihara Buddha Dharma & 8 Pho Sat berdiri pada tahun 2006 yang didirikan olel Andy Suwanto selaku pengusaha dan mendalami spiritual. Saat itu belum ada patung Buddha Tidur ini. Masih berupa bangunan & 8 Pho sat atau 8 dewa satu-satunya di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu bangunan ini pun mulai banyak mendapatkan donatur, dan kemudian dibangun Aulia Buddha Tidur pada 2010 dan selesai diresmikan pada tahun 2012.

Pada tahun 2015 juga dibangun panti asuhan dibawah naungan Yayasan Terata Kasih. Di dalam Vihara ini memiliki beberapa ruang yang meliputi, Ruang Aula Buddha tidur yang terdapat Patung Buddha Tidur dengan panjang 18 meter dan tinggi pundak 5 meter yang dikelilingi 27 stupa.

Ruangan ini digunakan untuk kebaktian bersama dalam jumlah besar. “Patung atau rumpang ini merupakan gambaran atau visualisasi Buddha, posisi tidur ini disebut dengan Parinirvana adalah saat wafatnya Buddha sebagai wujud penghormatan umat Buddha,” terang Andrean.


Di pilar-pilar samping juga terdapat patung buddha kecil yang berjumlah sekitar 1000 yang merupakan sumbol terima kasih kita kepada donatur pembangunan Patung Buddha Tidur. Di bawahnya terdapat nama para donatur.

Selanjunya, terdapat juga Ruang 8 Pho sat yang digunakan untuk beribadah individu untuk menghormati Para Dewa Tiongkok, Ruang Tri Darma dan Aula Meditasi. Di dalam Vihara ini juga terdapat kantin yang dikelola oleh pengurus yang menyediakan beberapa alat untuk sembayang dan makanan ringan.(*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto