25 radar bogor

Forum Keluarga Sehat Diresmikan di Kota Bogor, Ini Sasarannya

Forum Keluarga Sehat secara resmi dilaunching di Balai Kota Bogor, Sabtu (11/3). (Radar Bogor/ Dede Supriadi)

BOGOR-RADAR BOGOR, Forum Keluarga Sehat secara resmi hadir di Kota Bogor. Forum yang digagas para mantan aktivis itu dilaunching di Balai Kota Bogor, Sabtu (11/3).

Kegiatan itu mengusung tema peradaban yang baik dimulai dari dalam rumah. Mulai dari memahami peran ibu, ayah, suami, istri, dan anak.


Ketua Forum Keluarga Sehat, Rencyta Diana Subandi mengatakan, forum tercetus dengan dasar lingkungan yang paling kecil yakni keluarga. Lantaran keluarga menjadi isu penting yang memang harus terus disosialisasikan.

Saat ini isu keluarga terkecil yakni tentang pola asuh anak. Banyak anak-anak yang menghabiskan waktunya diluar rumah.

“Nah, akhirnya dari banyak permasalahan itu saya berpikir. Oh anak-anak yang dikatakan nakal atau permasalahan sosial yang terjadi ternyata bermula dari rumah yang tidak nyaman,” kata Rencyta.

Oleh karena itu, pihaknya tergugah untuk menyosialisasikan hal ini. Sebab, menurut dia, generasi yang baik dimulai dari dalam rumah.

Selain itu, Forum Keluarga Sehat ini juga hadir sebagai forum edukasi bagi keluarga. Bahkan, menyasar para calon yang baru akan membina keluarga.

“Sasaran kita bukan hanya pasangan suami istri saja. Kita akan ada kegiatan yang sifatnya edukasi pembekalan bagi orang yang akan lanjut ke jenjang pernikahan. Sebenarnya luas sasaran kita nanti,” ucap dia.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengapresiasi forum ini. Karena, peran dari forum sangat membantu Pemkot Bogor untuk tetap mewujudkan visi Kota Bogor yakni Kota Ramah Keluarga.

“Mewujudkan kota yang ramah keluarga bukan hanya domain pemkot saja. Tapi, seluruh elemen warga. Kami mengapresiasi inisiatif yang datang dari warga, komunitas, dan aktivis. Karena semuanya harus berkolaborasi untuk membangun ketahanan keluarga,” kata Bima Arya.

Dalam kesempatan itu, Bima juga menyebut tantangan terbesar kepala daerah adalah mrnbangun manusia. Sebab, dalam membangun jembatan, jalan, pasar, merupakan kegiatan yang dapat diukur melalui kemampuan anggaran darah. “Tapi, membangun manusia tolak ukurnya tidak mudah. Itu sangat susah,” ucap dia.

Avatar


Dengan kondisi tersebut, banyak kepala daerah tidak mau menyentuh hal ini. Lebih baik membangun yang terlihat fisiknya. Padahal, membangun manusia juga sangat penting.

“Kami belajar banyak dari kota Bogor. Ketika kita banyak membangun fisik manusianya tidak menjaga maka hancur fisiknya,” tukas dia.(*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto