BOGOR-RADAR BOGOR, Fenomena tawuran antar pelajar dan aksi geng motor akhir-akhir ini tengah meresahkan masyarakat. Sejumlah kasus tercatat terjadi di wilayah Bogor bahkan hingga memakan korban.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Bismo Teguh Prakoso mengungkapkan, pihaknya mencatat ada beberapa ciri pelajar yang kerap menjalankan aksi tawuran.
“Polisi itu hampir sama dengan dokter. Kami menganalisis gejala-gejala yang timbul sebelum adanya tindak kejahatan. Oleh karena itu, kami sering mengintervensi ke sekolah-sekolah agar tidak berkembang menjadi ancaman,” ucapnya saat menghadiri Morning Coffee di Gereja Katedral, Sabtu (11/3/2023).
Fase pelajar yang akhirnya kerap tawuran antara lain sering terlambat masuk sekolah hingga acap bolos, pakaiannya tidak rapi, berkendara motor brong, nilai jelek. Kondisi itu diperburuk dengan tidak adanya kepedulian dari sang guru.
Bismo menerangkan, fenomena tersebut berpeluang berkembang menjadi tindak kejahatan apabila tidak adanya kepedulian dari pihak guru.
Untuk memberikan rasa aman bagi para pelajar dan masyarakat, Bismo membagikan nomor telepon pribadinya. Nomor tersebut dapat digunakan untuk melaporkan segala ancaman yang dialami oleh masyarakat.
“Saya berkunjung ke sekolah-sekolah dan menempel nomor saya di kendaraan umum agar mudah diakses,” ucapnya.
Bismo mengatakan, butuh kebersamaan dan kepedulian seluruh elemen masyarakat dan forkopimda, untuk membantu pihaknya mengawal setiap jengkal wilayah Kota Bogor.
“Untuk meningkatkan rasa aman saya juga mengintruksikan jajaran untuk menggelar patroli di akhir pekan,” tutupnya. (fat)
Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep
