25 radar bogor

Derita Korban Longsor Gang Barjo : Berjuang Pulih, Minta Solusi Hilangnya Rumah

Gang Barjo
Keluarga korban longsor Gang Barjo. SOFYANSYAH/RADAR BOGOR

BOGOR-RADAR BOGOR, Hidup Nurna Mayasari (Maya) berubah drastis pascabencana tanah longsor Gang Barjo pada Oktober 2022 lalu. Beban berat mesti dipikulnya, di tengah duka sepeninggal 4 anggota keluarga.

Sang Ayah hingga saat ini belum bisa berjalan karena mengalami patah tulang pada kedua kakinya. Kondisi itu pun diperparah dengan diabetes yang diidap sebelumnya. “Sudah menjalani operasi dua kali tapi belum bisa berjalan. Karena itu juga dia tidak bisa bekerja,” tutur Maya kepada Radar Bogor, Selasa (7/3/2023).

Pun dengan Adik Maya, Adelia. Dia mengalami luka berat akibat longsor Gang Barjo. Adelia sempat dirawat selama 2 minggu di ruang ICU dan menjalani perawatan 23 hari di RSUD Kota Bogor. Ginjalnya yang bermasalah karena reruntuhan membuatnya sempat cuci darah sebanyak 5 kali.

Avatar

Baca Juga:

Miris, Korban Longsor Gang Barjo Hidup Terkatung-katung

Keretakan pada seluruh area panggul membuatnya harus menepi dari sekolah selama berbulan-bulan. Hingga saat ini pun Adelia masih harus menjalani rawat jalan berjuang untuk kepulihan.

“Pengobatannya tidak bisa memakai BPJS karena disebabkan bencana alam. Setiap mau berobat kami harus minta Surat Keterangan Tidak Mampu dari kelurahan dan ke Dinas Kesehatan agar bisa mengajukan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda),” keluh Maya.

Meski begitu, Maya tetap harus mengorek dalam sakunya untuk menebus obat dan berbagai keperluan kedua anggota keluarganya. Padahal ia sudah tak bekerja karena harus mengurus anaknya yang masih kecil.

Rumah orang tuanya di Gang Barjo yang hancur tertimbun tanah longsor kini sudah rata dengan tanah. Pemerintah Kota Bogor pun sudah memberi peringatan agar warga tak kembali membangun rumah di lokasi itu.

Keluarga Maya pun kehilangan tanah dan rumah sekarang. Namun, sudah 6 bulan sejak kejadian belum juga ada kejelasan dari Pemerintah Kota Bogor mengenai status tanah dan rumahnya. Maya berharap ada solusi dan opsi yang diberikan kepada mereka.

“Sejauh ini belum ada informasi tentang kelanjutannya seperti apa. Santunan yang diberikan digunakan unruk berobat. Roda perekonomian kami lumpuh. Saya berharap ada solusi tempat tinggal,” lirihnya.

Sementara, Maya tinggal bersama mertuanya di Ciluar, Kecamatan Bogor Utara sembari merawat Adelia. Ayah Maya tinggal bersama anggota keluarga yang lain. (fat)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep