25 radar bogor

Ribuan Makam Tergusur, Imbas Pembangunan Tol Cimanggis – Cibitung

Kawasan makam di Desa Nagrak, Gunung Putri, yang terdampak pembangunan Jalan Tol Cimanggis - Cibitung. (Radar Bogor/ Septi Nulawam)

GUNUNG PUTRI-RADAR BOGOR, Ribuan makam di Desa Nagrak, Gunung Putri, terdampak penggusuran imbas pembangunan Jalan Tol Cimanggis – Cibitung.


Selain itu, sejumlah lahan milik warga serta lahan kas desa juga turut terdampak dan menjadi permasalahan di meja hijau.

Kepala Bidang Pertanahan pada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Eko Mujiarto menyebut ada sebanyak 2.497 makam yang kini sedang dalam proses pemindahan imbas pembangunan tersebut.

“Memang awalnya keluarga pemilik makam menolak untuk dipindahkan. Namun, setelah dilakukan sosialisasi dan kesepakatan, mereka mau menerima pemindahan makam,” ujarnya.

Relokasi makam dilakukan dari Kampung Cohak, Desa Nagrak, ke lokasi interchange Cikeas – Cimanggis – Cibubur.

Dalam proses relokasi makam, Pemkab Bogor juga telah membentuk tim pelaksana berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Bogor per Jumat, 24 Februari 2023.

“Oleh tim itu dilakukan pendataan dan inventarisasi makam, dan proses pemindahan sudah mulai dilakukan. Sementara pembangunan Jalan Tol Cimanggis – Cibitung itu ranahnya Kementerian PUPR,” jelas Eko.

Untuk diketahui, pembangunan jalan tol tersebut juga berimbas ke wilayah Kabupaten Bogor. DPKPP mencatat ada tiga desa yakni Desa Nagrak di Gunung Putri, dan Desa Limusnunggal dan Pasir Angin di Kecamatan Cileungsi.

Terpisah, Kepala Desa Nagrak, Agus Sahrudin menuturkan, sudah ribuan makam yang telah dipindahkan sejak mulai dilakukan pada pekan lalu.

Meski sempat mendapat penolakan, namun dia memastikan kini ahli waris makam telah menerima dan mendukung pembangunan jalan tol tersebut.

Avatar

Baca Juga:

KPU Kabupaten Bogor Pastikan Tahapan Pemilu Terus Berjalan


“Sampai saat ini sudah 50 persen makam yang dipindahkan, sudah tidak ada masalah dan warga sudah menerima berdasarkan kesepakatan dengan pemda,” tukasnya.(*)

Reporter: Septi Nulawam
Editor: Imam Rahmanto