25 radar bogor

Jangan Asal, Begini Cara Pilah-pilih Informasi di Ruang Digital

BOGOR-RADAR BOGOR, Pesatnya perkembangan teknologi, membuat ruang digital banyak diisi berbagai informasi. Baik informasi fakta, maupun informasi yang tidak akurat.

Hal itu tentu tidak bisa dibendung oleh siapapun. Sebab, melalui ruang digital, berbagai informasi apapun sangat mudah tersebar dalam hitungan detik.

Makanya, masyarakat digital harus pintar dalam memilah-milih informasi yang benar, yang beredar di ruang digital.

Pemilihan informasi di ruang digital juga dibahas dalam webinar Kementerian Kominfo bersama DPR, bernama Ngobrol Bareng Legislator, Senin, 6 Maret 2023.

Menurut salah satu narasumber, Dosen Fikom Unpad, Dadang Rahmat Hidayat, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sudah menjadi penyebab dinamika aspek kehidupan manusia.

Dengan adanya era digital saat ini, eksposure data pribadi menjadi sebuah ancaman sekaligus kemudahan, bagi masyarakat karena banyak sekali kebocoran data yang beredar di sosial media,” beber dia.

Sehingga, menimbulkan tindak kejahatan yang marak terjadi saat ini.

Ancaman lainnya, muncul karena maraknya perkambangan era digital adalah banyaknya penyebaran data maupun informasi yang palsu.

Sehingga masyarakat perlu melihat dengan jeli, mana informasi yang benar, mana informasi palsu yang disebarkan oleh oknum.

Dosen Fikom Moestopo & Social Media Manager, Citra Eka Putri juga menambahkan, beberapa definisi yang berkaitan dengan literasi digital salah satunya yaitu fake news.

Fake news adalah berita bohong, berita buatan, atau berita palsu yang sama sekali tidak dilandaskan dengan fakta, data, kenyataan ataupun kebenaran.

“Artinya, berita itu memang mengada-ada atau merupakan rumor yang tidak terbukti,” beber Citra.

Baca juga: Catat! Pentingnya Literasi Digital bagi Para Gen Z

Hoax adalah informasi palsu yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar dari hasil rekayasa data ataupun fakta.

Hal ini bertujuan untuk menggiring opini dan kemudian membentuk persepsi terhadap informasi dengan memanipulasi data tersebut.

Di kesempatan yang sama, Citra memberikan beberap tips agar terhindar dari hoaks.

Yaitu jangan terprovokasi judul provokatif, pastikan keaslian melalui sumber berita, berpikir jernih, dan jangan terpancing emosi.

“Ketika menerima berita hoaks, lapor ke aduankonten.id,” tandasnya.

Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, seminar ini merupakan dukungan Kominfo terhadap program webinar yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Webinar tersebut memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan binis; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh APTIKA; mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya.

Semmy, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa pesatnya perkembangan teknologi yang semakin maju, dengan adanya panedemic covid-19 telah mendorong kita untuk berinteraksi dan melakukan berbagai aktivitas melalui platform digital.

Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah, yang semakin mempertegas bahwa kita berada di era percepatan trasnformasi digital.

“Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi yang baik masyarakat dengan pemerintah agar masyarakat tidak tertinggal dalam proses percepatan transformasi digital,” beber Semmy.

Sedangkan Anggota Komisi I DPR, Junico B.P. Siahaan mengatakan, bahwa Struktur umur penduduk Indonesia didominasi oleh milenial dan Generasi Z.

Post Gen Z lahir tahun 2012 dan seterusnya dan perkiraan usia sekarang sampai dengan 7 tahun memiliki presentasi 10,88%.

Generasi Z lahir tahun 1997-2012 yang perkiraan usia sekarang 8-23 tahun dengan presentase 27,94%.

Milenial lahir tahun 1981-1996 yang perkiraan usia sekarang 8-23 tahun dengan presentase 25,87%. Generasi X lahir tahun 1965-1980 yang perkiraan usianya sekarang 40-55 tahun memiliki presentase 21,88%.

Baby Boomer lahir di tahun 1946-1964 yaitu perkiraan usia 56-74 tahun memiliki presentase 11,56%. Pre-Boomer lahir sebelum tahun 1945 dan perkiraan usia sekarang 75+ tahun memiliki presentase 1,87%.

“Penggunaan internet saat ini di dominasi oleh kaum Milenial. Banyak yang dapat dilakukan di dunia digital dan masyarkat harus beradaptasu. Kenali peluangnya dengan berjualan memanfaatkan dunia digital,” tutup dia. (rany)

Editor: Rany