25 radar bogor

Pergi ke Jepang Bareng Emil, Bima Rencanakan Tarik Investor Hingga Kirim Tenaga Kerja 

Gubernur Tokyo
Wali Kota Bogor Bima Arya, turut mendampingi pertemuan antara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan Gubernur Tokyo Koike Yuriko, di Gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo, Jepang, Jumat (3/3/2023).

JEPANG-RADAR BOGOR, Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tengah melakukan lawatan ke Jepang sejak awal Maret 2023. Keduanya merumuskan sejumlah rencana kerja sama dengan calon investor dan pemerintah setempat.

Agenda pertama yang dibahas yakni rencana pembangunan Halal Food Center di wilayah Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan. Di lahan seluas 9 hektare tersebut Pemerintah Kota Bogor berencana membangun tempat pemotongan hewan, sentra UMKM, distribusi logistik, dan tempat wisata.

Bima menyebut, untuk merealisasikannya dibutuhkan dana sebesar USD16,8 juta atau setara Rp257,3 miliar. Besarnya anggaran yang dibutuhkan membuatnya butuh investasi dari pihak luar.

Avatar

Baca Juga:

Perkenalan Kajari Kota Bogor, Bima Arya Siap Bersinergi Tuntaskan Pembangunan

Dirinya difasilitasi Director Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Tokyo Muhammad Riffana itu, Bima Arya untuk menjelaskan konsep Halal Food Center kepada para calon investor di Tokyo.

“Ternyata mereka sudah punya data-data dan tahu pertumbuhan ekonomi di Kota Bogor di atas rata-rata Jawa Barat dan Nasional. Prospek ekonomi di Bogor sangat luar biasa, apalagi market-nya sangat besar. Saya jelaskan, Kota Bogor tidak saja menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat tapi juga bagian dari megapolitan terbesar di dunia, yaitu Jabodetabek,” tuturnya.

Bima mengaku, ada ketertarikan dari calon investor. Salah satu di antaranya bahkan akan mengunjungi Kota Bogor pada April mendatang.

Pada Agenda selanjutnya Bima yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) mendampingi Emil bertemu dengan Gubernur Tokyo Koike Yuriko di Gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo, Kamis (3/3/2023).

Mereka membahas persoalan krisis tenaga kerja yang tengah melanda Negeri Sakura. Jepang tengah kekurangan tenaga kerja lantaran sumber daya manusianya banyak yang sudah mulai menua namun tingkat populasinya sedikit.

Emil dan Bima membuka ruang untuk Jepang memanfaatkan SDM yang dimiliki Jawa Barat untuk bekerja di sana. “Kami memberikan update tentang pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat dan Kota Bogor yang di atas rata-rata nasional dan membuka ruang bagi Jepang, khususnya semua kota yang berada dalam teritori Tokyo untuk bisa memanfaatkan SDM yang kami miliki,” ucap Bima.

Gayung bersambut Jepang pun akan menerima SDM asing yang dinamakan Pekerja Berketerampilan Khusus atau Specified Skilled Worker yang siap bekerja di 14 industri seperti perawatan, layanan makanan, konstruksi, dan lain bidang lainnya. (fat)

Editor : Yosep