25 radar bogor

Tingkatkan Kompetensi, Dinsos Gelar Bimtek Aplikasi SOLID dan SIKS-NG

Dinsos
Dinsos Kota Bogor, menggelar Bimtek Pendataan dan Pengelolaan Aplikasi Sosial Integrasi Data (SOLID) & Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial New Generation (SIKS-NG) Tahun 2023, di Saung Dolken, Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Senin (27/2/2023).

BOGOR-RADAR BOGOR, Dinas Sosial atau Dinsos Kota Bogor, menggelar Bimtek Pendataan dan Pengelolaan Aplikasi Sosial Integrasi Data (SOLID) & Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial New Generation (SIKS-NG) Tahun 2023, di Saung Dolken, Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Senin (27/2/2023).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah dalam sambutannya menegaskan, data menjadi hal yang penting. Sebab, aplikasi sebagus apapun yang dihasilkan jika tanpa diimbangi SDM dan tidak diupdate atau dimanfaatkan hanya akan menjadi nama semata.

Dirinya berharap, aplikasi SOLID bisa seperti aplikasi Simpati yang digunakan Pemkab Sumedang dalam menangani persoalan stunting.

Avatar

Baca Juga:

Marak Aksi Remaja Hadang Truk, Dinsos Siap Terlibat Lakukan Pembinaan

“Diharapkan, konektivitas dan sinergitas ke depan menjadi satu kesatuan terkait penyajian informasi, saling belajar dari yang lain agar kedepan programnya menjadi lebih baik,” kata Sekda.

Kepala Dinsos Kota Bogor, Fahrudin memaparkan sejumlah data hasil implementasi dari aplikasi SOLID dan SIKS-NG. Di antaranya, peningkatan masyarakat yang berhasil mendaftarkan menjadi peserta BPJS Kesehatan PBI periode Juni sebanyak 1.842 menjadi 12.500 pada Desember 2022.

Pengaduan masyarakat melalui SLRT – Puskesos mengalami penurunan dari 2.589 (2020), 1.985 (2021) menjadi 525 pengaduan pada tahun 2022.

Dia bercerita saat baru saja dilantik ada pesan singkat dari Wali Kota Bogor untuk segera memperbaiki data. Harus diakui, Dinsos belum sepenuhnya mampu menyajikan data yang fix dan akurat terkait PPKS di Kota Bogor yang harus dilayani. Namun setidaknya ada hasil signifikan dari ikhtiar berdasarkan data yang dikelola.

Melalui bimtek tersebut, Fahrudin berharap agar ke depan para lansia, difabel, warga miskin, ODGJ dan lainnya di wilayah bisa terdata secara akurat dan bisa diintervensi atau diperhatikan sesuai by name by address, sehingga mendukung dalam pengambilan kebijakan-kebijakan.

Selain itu data yang ada akan di komparasi dengan data kependudukan di Disdukcapil Kota Bogor maupun dari pusat sehingga menghasilkan data yang riil dan update.

Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin dan Jaminan Sosial Dinsos Kota Bogor, Raden Medi Sandora menjelaskan, tujuan bimtek di antaranya untuk memberikan pelayanan prima bagi masyarakat tidak mampu, memberikan kemudahan akses hak dan kewajiban bagi keluarga miskin untuk mendapatkan bantuan sosial.

Kemudian, membantu dalam mendapatkan maupun menyajikan data yang tepat sasaran, menyiapkan data berkala yang menjadi tolak ukur pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk menanggulangi kemiskinan.

Selain itu juga membantu dalam peningkatan kompetensi SDM yang berkualitas untuk membantu masyarakat yang tertinggal dari segi pengenalan teknologi.

Para peserta berjumlah 151 orang perwakilan aparatur wilayah di Kota Bogor, diantaranya kasi kemasyarakatan dan para operator di wilayah hingga perangkat daerah terkait. (adv)

Editor : Yosep