25 radar bogor

Siswa SMA-SMK di NTT Wajib Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Ramai Penolakan

Siswa NTT
Siswa SMA dan SMK di Kupang NTT masuk sekolah jam 5 pagi menuai kontroversi.

NTT-RADAR BOGOR, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengeluarkan kebijakan kontroversi. Dalam pertemuan dengan sejumlah guru dan kepala SMA dan SMK di Kota Kupang pada 23 Februari 2023 lalu, ia ingin agar aktivitas sekolah khusus dimulai pukul 05.00 pagi untuk meningkatkan etos kerja anak-anak SMA dan SMK.

Kebijakan itu akan mulai diujicobakan pada 10 sekolah yang terdiri dari lima SMA yakni SMA 1, SMA 2, SMA 3, SMA 5 dan SMA 6. Serta, empat SMK yang terdiri dari SMK 1, SMK 2, SMK 3 dan SMK 4 yang ada di Kota Kupang.

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menyayangkan kebijakan Gubernur NTT Victor B Laiskodat, yang mengharuskan siswa SMA/SMK di NTT untuk masuk sekolah jam 5 pagi. Kebijakan tersebut dinilai tidak memiliki alasan kuat untuk diterapkan.

Avatar

Baca Juga:

Terjadi Lagi, Penganiayaan Sadis. Kali Ini Diduga Dilakukan Anak Aparat!

“Kebijakan ini tidak punya cukup kuat dan jelas alasannya, untuk mengubah awal jam belajar siswa SMA/SMK menjadi jam 5 pagi. Jangan suatu kebijakan dibuat hanya atas dasar feeling dan selera pembuat kebijakan,” kata Andreas kepada wartawan, Rabu (1/3/2023).

Andreas mengingatkan, Pemprov NTT dan Dinas Pendidikannya untuk tidak menempatkan siswa sebagai obyek dari uji coba suatu kebijakan. Sebab, kebijakan yang dibuat harus berdasarkan pertimbangan matang dengan memperhatikan semua aspek.

“Jangan jadikan siswa/i kita menjadi kelinci percobaan. Sebaiknya Dinas Pendidikan Propinsi mengkaji ulang kebijakan ini,” ucap legislator asal Flores NTT ini.

Andreas mengungkapkan, stakeholder pendidikan di NTT umumnya menolak kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi tersebut. Hal ini diketahui langsung oleh Andreas karena saat ini sedang berada di dapil Flores NTT.

“Saya lagi di Dapil, di Flores. Di daerah ramai penolakan dari sekolah, para guru dan orang tua siswa terhadap kebijakan ini,” pungkas Andreas. (jpg)

Editor : Yosep