25 radar bogor

Dewan Minta Pemkot Penuhi Kebutuhan Armada Biskita, Agar Penumpang Tak Menunggu Lama

Biskita Transpakuan
Biskita Transpakuan saat berhenti di depan halte shelter R3. Mulai Januari 2023, Biskita dikenakan tarif. SOFYANSYAH/RADAR BOGOR

BOGOR-RADAR BOGOR, Lambatnya kedatangan Biskita Transpakuan dikeluhkan para penumpang. Akibatnya mereka sering kali harus menunggu lama.

Kondisi itu ditengarai disebabkan kurangnya jumlah armada Biskita. Unit yang beroperasi dinilai tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat.

Merespons keluhan itu, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto berpendapat Perumda Transpakuan bersama Dinas Perhubungan perlu segera menyampaikan kebutuhan traffic penumpang.

“Jika ketersediaan armasa yang melayani di setiap rutenya tidak mencukupi, maka perlu minta tambahan (unit). Agar layanan transportasi publik dapat dirasakan maksimal oleh masyarakat,” ujarnya kepada Radar Bogor, Jumat (24/2/2023).

Menurutnya, Pemkot Bogor wajib memenuhi kebutuhan layanan transportasi publik. Hal itu dilakukan melalui skema layanan dari BUMD maupun pihak private di luar pemerintah dengan regulasi yang mengatur hak-hal masyarakat. “Dari sisi perlindungan, tarif, maupun hak lainnya,” imbuh dia.

Bagi Atang, apabila Pemkot belum mampu memenuhi kebutuhan layanan transportasi dari sisi kemampuan mereka, maka harus membuka layanan jasa dari non pemerintah. “Untuk Kota Bogor berarti selama ini ada angkot, bis kecil, dan angkutan online,” terangnya.

Oleh karena itu, dirinya melihat apabila kebutuhan armada Biskita tidak terpenuhi akan berpengaruh kepada rencana Pemkot Bogor yang ingin mengonversi angkot.

Atang mendorong Perumda Transpakuan untuk melakukan upaya serius untuk meyakinkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Dirinya juga menyarankan Perumda Transpakuan untuk melakukan langkah kreatif merangkul pihak lain yang bisa diajak kerjasama untuk menyediakan layanan Biskita dan mampu memenuhi kebutuhan penumpang.

Salah seorang penumpang, Risdiana berpendapat Pemkot Bogor perlu memberikan perhatian khusus kepada program Biskita.

Rencana penetapan tarif dirasanya perlu dipikirkan secara matang sehingga fasilitas yang dirasakan masyarakat bisa sebanding dengan harga yang dibayar.

“Untuk apa bayar sehsrga angkot namun turunnya tidak persis di tempat tujuan, harus berdiri dan menunggu bisnya lama. Lebih baik naik angkot saja. Jika dibandingkan dengan Jakarta, Transjakarta harganya hanya Rp3500 tapi punya banyak halte dan datangnya tidak lama,” keluh Risdiana. (fat)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep