25 radar bogor

Safari Jurnalistik, Bima Arya : Bermedia Sosial Harus Beradab dan Berilmu

Safari Jurnalistik
Wali Kota Bima Arya, pada kegiatan Safari Jurnalistik di SMP Negeri 5 Bogor, Jalan Dadali Nomor 10A, Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (20/2/2023).

BOGOR-RADAR BOGOR, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor, secara perdana menggelar Safari Jurnalistik di SMP Negeri 5 Bogor, Jalan Dadali Nomor 10A, Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (20/2/2023).

Safari jurnalistik yang dihadiri 150 siswa siswi dari 45 sekolah negeri dan swasta se-Kota Bogor ini merupakan bagian dari puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2023 dan HUT PWI ke-77

Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengapresiasi kegiatan safari jurnalistik yang diinisiasi PWI Kota Bogor. Ia mengatakan, kegiatan ini bisa memberikan edukasi kepada siswa agar di tengah gempuran teknologi ini tetap bijak menggunakan media sosial, termasuk berkomunikasi agar tidak sembarangan berkomentar maupun memposting sesuatu.

Avatar

Baca Juga:

Begini Strategi Bima Arya Dorong Puluhan Ribu UMKM Berdaya dan Naik Kelas

“Jadi semua ada ilmunya, ada adabnya dan semua ada juga aturannya. Ingat banyak orang berilmu tetapi tidak beradab, dan orang beradab sudah pasti berilmu,” katanya saat acara pembukaan.

Menurut dia, saat ini media sosial dipenuhi orang-orang yang tidak memiliki ilmu dan adab karena kerap berkomentar negatif dan menyakiti. Maka sebagai generasi yang berilmu dan beradab apapun yang di posting di media sosial harus bisa menginspirasi banyak orang dan saat memberikan komentar harus bisa memotivasi.

“Jadi masalah hari ini berbeda dengan dulu, kalau dulu sulit mendapatkan informasi, kalau sekarang sulit untuk memilah dan memilih informasi,” terangnya.

Di tempat yang sama, Ketua PWI Kota Bogor, Arihta Utama Surbakti mengatakan, safari jurnalistik ini dilaksanakan untuk memberikan edukasi kepada generasi Z yang mana mereka merupakan pengguna aktif media sosial dan sudah banyak yang membuat konten atau menjadi content creator. Sementara dari sisi risiko media sosial banyak dari mereka juga tidak paham.

“Tidak semua pengguna aktif media sosial itu menyadari bahwa ada risiko dalam membuat konten untuk di posting, apalagi risiko secara hukum. Artinya, di sini kita memberi pemahaman bahwa ini loh konten yang memang bisa mereka unggah, ini loh komen yang bisa mereka lakukan, jadi lebih kepada edukasi,” jelasnya.

Ia menambahkan, kegiatan safari jurnalistik ini baru pertama kali digelar PWI dan di mulai di SMP Negeri 5. Setelah ini, pihaknya akan secara maraton masuk ke sekolah-sekolah lain dengan berbagai kegiatan lainnya, salah satunya program bengkel jurnalistik.

“Di bengkel jurnalistik ini PWI memberikan ilmu membuat rilis, konten, broadcast dan lainnya semua lengkap dan direktur eksekutif bengkel jurnalistik PWI merupakan reporter tv one dan sekretarisnya Pimred Radar Bogor,” katanya.

Diketahui, kegiatan tersebut menghadirkan lima pembicara, di antaranya Kasat Binmas Polresta Bogor Kota, Kompol Sahroni, Kasubsi Intelijen M. Ahega Wikantra, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Sujatmiko Baliarto, Pemred rbg.id, Lucky Lukman Nul Hakim dan Dosen Sains Komunikasi FISIPKOM Universitas Djuanda, Robby Firliandoko. (adv)

Editor : Yosep