CIAWI-RADAR BOGOR, Dini (15), siswi MTs di Ciawi warga asal Desa Bitung Sari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, yang hilang misterius, akhirnya kembali berkumpul dengan keluarga.
Siswi MTs di Ciawi itu dijemput Babinkamtinnas Desa Bitungsari, bersama kedua orangtuanya ke Kota Cimahi Jawa Barat.
Kapolsek Ciawi Kompol Agus Hidayat memaparkan, saat ini Dini sudah berkumpul kembali bersama keluarganya. “Sudah pulang. Sudah kita serahkan kepada keluarganya,” katanya kepada Radar Bogor Selasa (21/2/2023).
Agus memaparkan, Dini nekat meninggalkan rumah karena merasa kurang mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya. Sehingga, ia memilih untuk tidak pulang ke rumah.
Agar kejadian serupa tidak terulang, Agus meminta agar para orang tua untuk memberikan perhatian kepada anak-anaknya.
“Agar kiranya orang tua memperhatikan anaknya, termasuk dalam hal pergaulan. Perhatikan juga terhadap penggunaan media sosial,” pintanya.
Selain itu, para orang tua juga harus menanamkan pondasi agama bagi anak-anakanya. Agar mendapatkan bekal dan tidak mudah terombang ambing ditengah zaman yang cukup riskan saat ini.
“Tanamkan dalam diri anak tentang ajaran agama yang kuat untuk pondasi mereka menjalani hidup di zaman sekarang,” tuturnya
Sementara itu, bagi para anak-anak atau pelajar, Polsek Ciawi meminta agar tidak mudah terpancing ajakan ataupun rayuan orang tak dikenal. “Itu juga kami selalu sampaikan kepada para anak anak di sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, kasus serupa pelajar kabur dan tak mau pulang ke rumah juga terjadi di Kecamatan Ciawi. Tepatnya di Desa Ciawi.
Danramil Ciawi Mayor Arm Sutrisno menuturkan, sebelumnya terjadi hal serupa anak sekolah yang tak pulang karena takut dimarahi orang tuanya.
“Jadi ada dua kejadian anak kabur ini. Pertama anak ini numpang truk dan terbawa sampai ke Sukabumi. Karena takut dimarahi orang tua jadi tidak mau pulang. Yang kedua siswi MTs di Ciawi kabur karena ada permasalahan dengan keluarganya,” katanya.
Iapun mengimbau, agar semua pihak berperan aktif dalam membina generasi muda saat ini. “Khususnya pihak sekolah dan orang tua. Anak-anak remaja kita harus diberikan bekal agama yang cukup sehingga muncul nilai-nilai keagamaan pada mereka yang mana akan membentuk karakter akhlak yang baik,” paparnya.
Selanjutnya kata dia, orang tua juga harus bisa membatasi dalam penggunaan handphone. senantiasa mengkontrol saat menggunakannya. “Semuanya akan berjalan baik kalau pihak keluarga dan pihak sekolah bersinergi,” tukasnya. (all)
Reporter : Arifal
Editor : Yosep
