25 radar bogor

Tidak Bermarka, Ruas Jalan Raya Bogor Ancam Keselamatan Pengendara

jalan raya bogor
Ruas Jalan Raya Bogor, Cibuluh,. (Radar Bogor/ Reka Faturachman)

BOGOR-RADAR BOGOR, Ketiadaan marka jalan di ruas Jalan Raya Bogor khususnya di depan Mako Brimob Cibuluh, Bogor Utara membawa kerawanan bagi masyarakat. Kondisi itu membuat para pengendara tidak mengetahui batas jalurnya.


Pantauan Radar Bogor pada Senin (20/2) pagi menunjukkan banyak pengendara roda dua yang melintas melampaui jalurnya. Hal itu pun membahayakan diri dan pengendara lain dari arah yang berlawanan.

Selain berpotensi mengakibatkan kecelakaan, keadaan tersebut juga menimbulkan kemacetan. Pengendara yang tidak sabar mengantre akhirnya beralih menggunakan sisi jalur lain hingga berakibat pasa kemacetan panjang.

Salah seorang warga sekitar, Hendri membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan di kawasan itu kerap terjadi kecelakaan.

“Iya sering kecelakaan, dominannya motor dengan motor. Bahkan pernah 3 kali kecelakaan salam sehari,” ucapnya.

Tingginya kecepatan laju kendaraan di ruas jalan itu juga dilihatnya menjadi penyebab banyak terjadi kecelakaan.

Ketiadaan marka jalan juga kerap mengakibatkan timbulnya gesekan antar pengendara di jam sibuk seperti pagi dan soee hari. Cekcok dan adu mulut kerap terjadi karena pengendara saling menuduh mencuri jalur.

Ia mengungkapkan ruas jalan itu sebelumnya memiliki marka jalan. Namun, proyek perbaikan jalan di tahun lalu membuat marka jalan tertutup hingga saat ini.

“Kecelakaan juga terjadi karena tidak ada zebracross. Banyak pengendara yang berkecepatan tinggi kaget ada pejalan kaki yang menyebrang. Memang perlu ada zebracross karena di sini banyak buruh pabrik yang menyebrang,” tuturnya.


Ruas jalan ini memang sempat diperbaiki pada Bulan September lalu. Pengaspalan dilakukan oleh Kementerian PUPR untuk menangani lapisan jalan yang aus dan berlubang.

Penanganan diawali dengan Cold Milling Machine (CMM) yakni pengelupasan lapisan aspal lama. Setelah itu jalan tersebut kemudian diaspal ulang setebal 4 centimeter.(*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto