25 radar bogor

Suksesnya Pariwisata, Bima: Tidak Ada Artinya Kalau Orang Bogor Jutek

Bogor Street Festival Cap Go Meh di Suryakencana yang dipadati ribuan warga, 5 Februari lalu. (Radar Bogor/ Rivaldi/ drone)

BOGOR-RADAR BOGOR, Pariwisata di Kota Bogor masih bisa ditingkatkan agar kunjungan semakin banyak. Sejumlah event pariwisata menjadu salah satu daya tarik bagi Kota Hujan.


Wali Kota Bogor, Bima Arya mengungkapkan tiga hal yang dapat menentukan suksesnya penyelenggaraan event pariwisata.

“Pertama, atraksi. Atraksi bisa culture, nature, handmade, culture kita banyak tinggal dipoles, nature kita ada Kebun Raya, tapi handmade inilah yang membutuhkan kreativitas kita,” ucap Bima dalam launching Calender of Event (CoE) 2023 di IICC Botani Square, Jumat (17/2).

Hanya saja, kecenderungan beberapa acara menurutnya masih belum berorientasi kepada audiensi. Salah satu yang sempat dikoreksi itu adalah saat kepala dinas mengikuti helaran namun secara kasat mata tidak menarik bagi pengunjung yang sengaja datang ke lokasi tersebut.

“Atraksi sudah keren, tinggal kurasi supaya lebih keluar,” tambah Bima Arya.

Kedua, amenitas atau fasilitas pendukung. Hal ini dapat dibuktikan saat penyelenggaraan pesta rakyat Bogor Street Festival Cap Go Meh (CGM) 2023, baru-baru ini.

“Cap Go Meh kita berkerja keras, kantong-kantong parkir, fasilitas salat dan sebagainya. Ini harus dipikirkan. Kalau enggak, orang gak akan mengulang untuk datang ke acara yang sama,” kata dia.

Oleh karena itu, tambah Bima, fasilitas pendukung itu sangat penting.

Sementara, ketiga mengenai aksesibilitas. Event tertentu harus memikirkan keterjangkauanya menuju satu titik, baik menggunakan angkutan publik maupun kendaraan pribadi. Selain itu, Bima juga menekankan pentingnya hospitality.

“Tidak ada artinya kalau orang Bogor jutek-jutek, kalau dipalak orang parkir. Kalau semua penyelenggara EO harus berurusan dengan ormas, gak bisa. Itu kan prinsip lawang salapan yang terbuka,” cetus dia.

Bima pun menceritakan pengalamannya menyambangi beberapa daerah di Indonesia. Dirinya pernah mendapat sambutan yang kurang ramah sehingga membuat tidak nyaman untuk kembali berkunjung ke daerah tersebut.

Avatar


“Mengapa Yogyakarta mereka (wisatawan) datang lagi dan lagi. Karena dari mulai pengemudi becak sampai ke pelayanan hotel semuanya lip service dengan semangat bintang lima,” semangat Bima.(*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto