CIBUNGBULANG-RADAR BOGOR, Pemerintah Kecamatan Cibungbulang bakal mempertemukan warga dan developer perumahan Citoh dari PT Tri Mitra Prawara Goldland serta Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor.
Pertemuan ini dilakukan adanya permintaan warga perumahan yang menginginkan dibangunkan masjid di area kompleks. Karena saat ini hanya ada musala di beberapa cluster perumahan itu.
“Rencana pertemuan ini kaitan dengan pembangunan masjid. Informasi dari masyarakat memang ingin mendirikan mesjid besar, karena belum ada, baru musala,” ungkap Camat Cibungbulang, Agung Ali, Kamis (16/2).
Agung mengatakan, pertemuan itu ingin mengetahui persoalan mengenai permintaan pembangunan masjid di area perumahan.
“Harapan kami pasti ingin ada win-win solution agar pihak warga bisa terfasilitasi. Kedua, developer juga bisa memberikan solusi seperti apa terkait rencana pembangunan mesjid,” ucapnya.
Senada, Kepala Bidang PSU Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor Nunung Toyiban mengakui telah menyarankan developer dan panitia untuk menjalin komunikasi yang baik.
“Sudah ada titik temu antara developer dengan warga dan secepatnya ada pertemuan bersama pemerintah kecamatan Cibungbulang dan unsur lainnya,” kata Nunung.
Bahkan, ia menginginkan agar kedua belah pihak bisa duduk bersama agar tidak menambah rumit persoalan. Karena terkait prasarana boleh dimanfaatkan dan mekanismenya harus ditempuh. “Ketika tujuan baik tentu yang diproses dan ditempuh lebih baik juga,” jelasnya.
Kuasa Hukum Developer Perumahan Citoh Muhammad Frizal Hematang mengungkapkan, selama ini pihak pengembang tidak pernah dan tidak akan mengganggu hak ibadah warganya.
“Kami sengaja menertibkan dan memasang pelang nama dari PT Tri Mitra untuk menghindari hal lain dan titik lain akan digunakan fasilitas dan sarana sesuai peruntukannya,” ucapnya.
Pihaknya meminta warga bersabar. Lantaran dalam waktu dekat ini, manajemen sedang mempersiapkan untuk pembangunan masjid.
“Kami usahakan paling cepat akhir tahun ini. Kalaupun tidak, pertengahan tahun depan itu sudah menjadi rencana yang memang sempat terhambat Covid-19, harusnya dua tahun lalu,” cetusnya.(*)
Reporter: Jaenal Abidin
Editor: Imam Rahmanto
