25 radar bogor

Puluhan Peternak Sapi di Kota Bogor Dapat Ganti Rugi Dampak PMK

Peternak
Penyerahan bantuan dampak darurat PMK bagi peternak sapi, berlangsung di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor pada Kamis (16/2/2023). REKA/RADAR BOGOR

BOGOR-RADAR BOGOR, Puluhan peternak sapi di Kota Bogor, akhirnya mendapatkan ganti rugi atas matinya ternak akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Penyerahan bantuan dampak darurat PMK tersebut, berlangsung di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor pada Kamis (16/2/2023).

Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Bogor, drh Anizar mengatakan, bantuan tersebut berasal dari Pemerintah Pusat yakni Kementerian Pertanian. Bantuan ini diberikan pada 38 peternak yang berasal di berbagai Kecamatan.

Avatar

Baca Juga:

Resmikan Masjid Al Ikhlas, SMPN 6 Kota Bogor Dorong Ketakwaan Pelajar

“Sebetulnya ada 41 peternak, namun ada 3 peternak yang masih terpending karena ada kendala di pihak Bank. Bantuan yang diberikan sebesar Rp10 juta untuk 1 ekor sapi yang potong paksa atau mati karena positif PMK. Total bantuan yang diberikan Rp1.050.000.0000,” jelas Anizar.

Bantuan tersebut, diberikan langsung kepada para peternak melalui buku rekening. Anizar menggaransi peternak dapat langsung mencairkan bantuan tersebut hari itu juga.

Namun dirinya menyebut, setiap peternak hanya bisa mendapatkan ganti rugi maksimal untuk 5 ekor sapi yang mati atau sebesar Rp50 juta saja.

Ia menerangkan, peternak yang berhasil mendapatkan bantuan telah melalui banyak tahapan verifikasi. Mulai dari verifikasi di DKPP Kota Bogor, tingkat Pemerintah Provinsi, Kementerian, hingga verifikasi oleh pihak Bank.

“Itu dibuktikan dengan adanya surat keterangan dari dokter hewan meliputi diagnosa, visum, dan hasil laboratorium. Verifikasi juga melibatkan lurah dan camat untuk membuktikan bahwa mereka benar pemilik ternak,” tegas Anizar.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim mengatakan bantuan tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada para peternak. Bantuan itu diharapkan bisa mendorong semangat mereka untuk kembali menjalankan usaha sehingga ekonomi nasional dapat kembali pulih.

Dedie menjelaskan pemberian bantuan baru dapat terrealisasi tahun ini disebabkan panjang dan lamanya proses verifikasi. “Memang butuh waktu dan proses makan dari itu kejadiannya bulan Mei tahun lalu, namun baru bisa terwujud tahun ini. Alhamdulillah sudah cair semuanya, meskipun ada beberapa yang mesti melengkapi data,” tutur dia.

Dirinya menerangkan, saat ini Kota Bogor sudsh bersih dsri PMK dibuktikan dari tidak adanya kasus yang tersisa. Ia berharap ternak yang akan masuk ke Kota Bogor mendapatkan pengawasan mulaindari tempat produksi, titik check poin , hingga di dalam Kota Bogor.

“Kami harap dari sumbernya ternak-ternak harus sehat, sudah divaksin, ada sertifikasi, sehingga saat masuk Kota Bogor tidak menularkan ke ternak yg sehat,” tambah Dedie.

Salah satu peternak, Zainudin bersyukur atas bantuan yang diterimanya. Meskipun tak sebanding dengan total kerugian yang dideritanya, ia tetap menerima dan berterima kasih.

“Total yang mati 8 ekor, harga per ekor Rp28 juta, yang dapat ganti 3 ekor karena yang terdaftar itu saja. Tapi tidak apa, bantuan ini akan saya gunakan untuk membeli sapi lagi persiapan Idul Adha mendatang,” tutur peternak asal Kebon Pedes, Tanah Sareal itu. (fat)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep