25 radar bogor

Gedung Perpustakaan Diresmikan, Ini Harapan Bupati Manggarai Barat

Gedung perpustakaan
Gedung perpustakaan Kabupaten Manggarai Barat yang baru selesai dibangun. (IST)

MANGGARAI BARAT-RADAR BOGOR, Kabupaten Manggarai Barat kini memiliki gedung perpustakaan umum daerah. Peresmian berlangsung pada Rabu (15/2/2023), yang dilakukan Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira bersama Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando dan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.

Gedung perpustakaan tiga lantai tersebut, dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Subbidang Perpustakaan Daerah tahun 2022 sebesar Rp10 miliar. Gedung ini dibangun di Labuan Bajo, yang merupakan salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2019.

Bupati Edistasius Endi menyampaikan rasa terima kasihnya atas dibangunnya gedung perpustakaan di wilayahnya. Ia berharap gedung perpustakaan yang baru diresmikan dapat menjadi salah satu destinasi wisata di daerahnya.

Baca Juga : Perpusnas Raih Predikat Kualitas Tertinggi Atas Kepatuhan Pelayanan Publik

“Yang semula orang datang berwisata untuk menyelam dan melihat komodo, akan kita promosikan juga datang dan berlama-lama di perpustakaan ini,” ujar Bupati.

Pasca covid, diakui banyak peradaban yang berubah. Dulu orang membaca buku sekarang bisa lewat telepon genggam. Setelah Presiden Jokowi menetapkan Labuan Bajo sebagai kawasan wisata premium, ia berharap seluruh masyarakatnya harus menjadi subjek ditengah kemajuan sekor pariwisata. Maka tugas yang berat adalah bagaimana pemerintah menaikkan SDM disini.

“Untuk mewujudkannya ada beberapa langkah, melalui pendidikan formal, informal, termasuk penyiapan fasilitas perpustakaan yang memadai,” tambah Bupati.

Kepala Perpusnas menambahkan bahwa terselesaikannya pembangunan perpustakaan ini adalah upaya bersama untuk mengimplementasikan program yang digagas pemerintah saat ini. Masyarakat Kabupaten Manggarai Barat harus memahami betapa besar potensi yang dimiliki daerahnya.

“Harus ada aksesnya, tidak ada cara lain untuk mengetahui potensi Manggarai Barat kecuali kita yang tuliskan. Orang harus betul-betul mengerti bahwa sumber daya alam Manggarai Barat bisa memberikan kehidupan melampaui kesejahteraan,” tegasnya

Sementara itu, legislator Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira menyebut Perpusnas merupakan mitra komisinya yang gigih dalam memperjuangkan literasi masyarakat Indonesia. Menurutnya, literasi akan membuka pikiran dan membuat seseorang tahu lebih banyak hal.

“Bila diibaratkan sebuah komputer, negara yang maju itu pendidikannya adalah hardware-nya. Nah, software-nya tuh di literasi. Sebenarnya software daripada sistem pendidikan itu ada di literasi,” tegasnya.

Literasi bukan hanya berkutat pada urusan membaca dan menulis. Di luar dari kemampuan tersebut, gerakan literasi harus menyediakan akses terhadap bahan bacaan yang semakin luas.

Upaya peningkatan literasi yang dijalankan Perpusnas, dikonkritkan dalam program nasional Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang diawali di 2020.

TPBIS merupakan perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan berusaha, melindungi, dan memperjuangkan budaya dan hak asasi manusia.

“Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial sudah berjalan di Kabupaten Manggarai Barat dan sekarang sudah masuk ke perpustakaan desa,” imbuh Pustakawan Utama Deni Kurniadi.

Ke depan, dia berharap pemerintah daerah bisa secara mandiri melaksanakan program TPBIS melalui APBD, tidak hanya dengan bantuan APBN. (*)

Editor : Ruri Ariatullah