25 radar bogor

Korban Tewas Gempa Turki Tembus 33.000 Jiwa, Relawan Indonesia Bantu Evakuasi

Korban gempa turki
Aksi penyelamatan korban gempa Turki.

TURKI-RADAR BOGOR, Korban tewas akibat gempa Turki dan Suriah terus bertambah. Hingga kini, jumlahnya merangkak naik hingga di atas 33.000 orang dan diperkirakan akan terus bertambah.

Pejabat dan petugas medis mengatakan, 29.605 orang tewas di Turki. Sementara di Suriah, jumlah korban tewas mencapai 3.574 orang, sehingga total yang dikonfirmasi menjadi 33.179.

Sementara itu, gabungan relawan dari Indonesia beserta sejumlah organisasi internasional terus melakukan evakuasi korban gempa bumi di Turki. Beberapa laporan menyebutkan, relawan Indonesia berhasil mengevakuasi korban selamat dari dalam reruntuhan bangunan. Total ada lima korban yang berhasil diselamatkan dan dievakuasi.

Avatar

Baca Juga:

KBRI Jamin Bantuan 123 WNI Terdampak Gemap Bumi di Turki

Laporan tersebut, disampaikan Ketua Wahdah Islamiyah Muhammad Zaitun Rasmin kepada wartawan Senin (13/2/2023). Dia berkunjung ke Turki untuk bertemu dengan Tim Relawan Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ).

Tim relawan WIZ bergabung bersama Organisasi Internasional IHH, membentuk regu penyelamat. Zaitun Rasmin, berkesempatan mengunjungi barak tim penyelamatan itu di Turki. “Jumat (10/2/2023) lalu tim berhasil menyelamatkan dan mengevakuasi lima korban,” kata dia.

Zaitun Rasmin mengatakan, korban tersebut diselamatkan dari daerah Kahramanmaras. Menurut dia, Kota Kahramanmaras merupakan lokasi paling berat dampak gempanya. Sehingga banyak korban yang tertimbun bangunan di kota itu.

Dia menceritakan ada lima warga yang tertimbun bangunan di Kota Kahramanmaras. Kelimanya berhasil ditemukan dalam kondisi hidup. “Alhamdulillah, pagi subuh hingga siang jam dua belas kita mencoba evakuasi. Atas pertolongan Allah kita temukan lima orang yang masih hidup,” ungkapnya.

Seperti diketahui kota Kahramanmaras, adalah salah satu kota yang paling parah dilanda gempa. Gempa yang mengguncang Turki pekan lalu itu, adalah yang terburuk dalam hampir satu abad. Dari lapangan dirasakan aroma jenazah korban terasa menempel di udara. Banyak korban yang ditemukan hidup, meskipun puluhan jam bertahan di bawah reruntuhan.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menerima laporan persiapan operasional misi kemanusiaan dari Indonesia. KBRI di Ankara melaporkan bahwa tim kemanusiaan yang dikirim pemerintah Indonesia akan beroperasi di Kota Antakya. Ketentuan ini sudah menjadi ketetapan dan kepercayaan dari Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD). Kota Antakya berada di Provinsi Hatay.

Kabar pembagian tugas itu, disampaikan Dubes RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal. Informasi itu didapatkan setelah KBRI di Ankara melakukan koordinasi final dengan pimpinan AFAD. “Ini sebuah kepercayaan. Atas arahan Menlu RI di hari pertama gempa,” katanya.

Avatar

Baca Juga:

Dua WNI Tewas Akibat Gempa Turki Ibu dan Anak, Tertimpa Reruntuhan

Iqbal menuturkan Tim KBRI sudah berada di 4 daerah paling terdampak di hari kedua gempa. Sebelum ada satupun perwakilan asing yang ke daerah-daerah tersebut. Selain mengevakuasi WNI, mereka juga membuat penilaian di lapangan untuk mengidentifikasi daerah yang paling terdampak dan akan menjadi target misi kemanusiaan Indonesia.

KBRI di Ankara menyampaikan Antakya adalah kota tua dan paling padat penduduknya di wilayah Tenggara Turki. Kota bersejarah yang memiliki penduduk sekitar 1,6 juta sebelum gempa ini mengalami kerusakan paling parah. Karena kepadatan penduduknya, diyakini bahwa korban meninggal dan luka berat paling banyak di kota dagang dan kota Pelabuhan ini.

Sesuai hasil koordinasi BNPB dengan Kemlu dan KBRI Ankara, ditahap awal Misi Kemanusiaan Indonesia akan mendirikan 10 tenda komando. Tenda ini akan digunakan oleh AFAD maupun Tim Indonesia di Antakya, serta 25 tenda keluarga. Bersamaan dengan itu, Tim juga akan membangun rumah sakit lapangan.​ (jpg)

Editor : Yosep