25 radar bogor

Sebaran MinyaKita di Pasar Bogor Belum Merata, Pedagang Keluhkan Kelangkaan

Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bogor, Bedjo Santoso saat inspeksi mendadak (sidak) MinyaKita ke Pasar Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Keberadaan minyak goreng rakyat MinyaKita di Kota Bogor rupanya masih sulit ditemui. Bahkan sejumlah pedagang di Pasar Bogor mengeluhkan terkait distribusi minyak subsidi yang tidak merata.

Hal itu diketahui saat Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bogor, Bedjo Santoso usai inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Bogor.

Dari hasil sidak tersebut, terungkap jika stok MinyaKita yang ada sedikit, namun minat masyarakat akan minyak subsidi tersebut tinggi.

“Minyak subsidi itu harganya Rp 14 ribu per liter. Tapi barangnya agak sulit (didapat), karena datang supply-nya telat. Para pedagang sudah tahu itu,” kata Bedjo usai sidak, Sabtu (11/2/2023).

Akibat kelangkaan tersebut, kata Bedjo, yang terjadi di lapangan ialah lebih banyak stok minyak goreng kemasan premium dibanding Minyakita.

Dimana harga minyak goreng kemasan premium rata-rata dijual seharga Rp 15 ribu per liter, hanya berbeda sedikit dibandingkan MinyaKita.

Kendati demikian, menurut Bedjo, besaran selisih itu sungguh berarti buat konsumen dan pedagang. Kondisi tersebut menjadi perhatian pihaknya mengingat sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan.

Dia berharap, Menteri Perdagangan RI yang juga Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, sudah memperhatikan kelangkaan ini. Sehingga bisa memberikan subsidi yang lebih besar lagi.

Bedjo juga berharap ada kebijakan dari Kementerian Perdagangan RI terkait sebaran MinyaKita. Serta menjaga dan memperhatikan agar tidak ada oknum yang bermain di bawahnya.

“Akan kami sampaikan untuk menjadi masukan kebijakan menghadapi Ramadhan dan lebaran, Pak Menteri sudah siap dengan itu. Ini menjadi perhatian supaya kesiapan itu jangan sampai terlena atau tidak terpenuhi,” tegasnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang bernama Yohana, mengaku mendapat stok MinyaKita hanya sekitar tiga pekan sekali. Sedangkan ketika MinyaKita datang, barang yang ada langsung ludes terjual karena diburu para pembeli.

Yohana mengatakan, pedagang hanya menginginkan stok barang yang banyak agar barang menjadi lebih murah.

Bahkan ia pun telah memasang spanduk Minyakita di depan tokonya yang menunjukkan bahwa ia menjual minyak goreng subsidi ini.

“Banyakin aja barangnya. Soalnya dibilang murah tapi nggak ada barangnya,” tukas dia. (ded)

Reporter : Dede Supriadi
Editor : Yosep