25 radar bogor

Perluas Jangkauan, Kominfo Edukasi Pelaku Bisnis dan Komunitas

Ngobrol Bareng Legislator dengan mengusung tema: “Memanfaatkan Sosial Media Dengan Optimal”, Jumat (10/2/2023).
Ngobrol Bareng Legislator dengan mengusung tema: “Memanfaatkan Sosial Media Dengan Optimal”, Jumat (10/2/2023).

BOGOR-RADAR BOGOR, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terus mengedukasi masyarakat dalam berselancar di dunia digital, dengan menyelenggarakan seminar online yakni Ngobrol Bareng Legislator dengan mengusung tema: “Memanfaatkan Sosial Media Dengan Optimal”, Jumat (10/2/2023).

Dalam seminar Ngobrol Bareng Legislator ini, terdapat empat narasumber yang berkompeten pada bidangnya, yaitu Anggota Komisi I DPR, Krisantus Kurniawan, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, serta Sekretaris Prodi Manajemen Agribisnis SV IPB University, Intani Dewi, dan founder @Beasiswa10000, Safhira Alfarisi.

Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, seminar Ngobrol Bareng Legislator ini merupakan acara yang diinisiasi dan didukung oleh Kementerian Kominfo, yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, dengan memiliki beberapa tujuan.

Di antaranya yakni untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis, memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat, memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh Ditjen APTIKA, serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya.

Sebagaimana yang telah diketahui bersama, kata dia, dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara kita beraktivitas dan bekerja.

Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah, yang semakin mempertegaskan kita sedang menghadapi era disubsi teknologi.

Baca juga: Kemenkominfo dan Polri Sepakat Perkuat Penindakan Hoaks Pilpres 2024

“Untuk mengahadapi hal tersebut, kita semua harus mempercepat kerjasama kita dalam mewujudkan agenda trasnformasi digital Indonesia. Bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi. Kemampuan yang kita miliki serta keunggulan yang terus dijaga akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat dan besar, serta menjadi unggul dalam segi sumber daya manusia,” bebernya.

Anggota Komisi I DPR, Krisantus Kurniawan, menyampaikan, Indonesia sudah memasuki negara yang memakai serba-serbi digital, untuk kehidupan sehari-hari. Krisantus menjelaskan, definisi dari era digital yaitu merubah kebiasaan yang konvensional menjadi lebih digital.

Misalnya masyarakat umum, biasa melakukan transaksi jual beli dengan uang tunai, tetapi karena sudah memasuki era digital, maka masyarakat lebih sering memakai uang non tunai, karena lebih efisian dan mempermudah pembayaran.

“Semoga dengan Indonesia memasuki era digital dapat menambahkan intelektual pikiran masyarakat menjadi lebih maju,” beber dia.

Sementara itu, Sekretaris Prodi Manajemen Agribisnis SV IPB University, Intani Dewi, mengatakan, bahwa di era gempuran media sosial ini, sering dimanfaatkan pelaku bisnis untuk meningkat peringkat pencarian, prospek, penjualan dan lalu lintas menggunakan media pencarian.

Banyak sekali para penjual dan hampir rata-rata pemuka bisnis, baik makanan maupun barang sudah menggunakan media sosial sebagai kegiatan jual beli.

“Platform-platform pun sudah banyak diluncurkan di Indonesia untuk membantu masyarakat dalam melakukan jual beli. Adapun alasan penggunaan media sosial untuk pemuka bisnis, yaitu bisa menjangkau lebih banyak konsumen, menghemat biaya pemasaran dan promosi, dapat dengan mudah branding produk secara kreatif, produk mudah menjadi viral di kalangan masyarakat, dan tentunya tidak ada batasan waktu dan tempat untuk menjual barang ataupun produk,” tegasnya.

Menambahkan, Safhira Alfarisi selaku founder @Beasiswa10000 menjelaskan, bahwa data BPS tahun 2017 menunjukan,  7 dari 10 anak Indonesia belum mendapat pendidikan yang layak. Lalu menurut Kemendikbud, pendidikan yang dapat dikatakan layak, yaitu apabila instansi pendidikan memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan merata, lalu angka rasio guru memenuhi kriteria dan instansi pendidikan dapat memiliki rasa nasionalisme, kepedulian, soft kill dan kompetensi untuk dapat berdaya saing global.

Dengan latar belakang seperti itu, Safhira mencetuskan ide untuk membuat komunitas Beasiswa10000, yaitu platform pendidikan nasional berbadan yayasan yang dibentuk dan dikembangkan oleh pemuda melalui media sosial.

Ia menerangkan, bahwa beasiswa10000 berfokus pada target pendidikan di daerah 3T, dengan melakukan pengabdian masyarakat seperti mengajar anak-anak pedalaman. selain target itu. “Beasiswa10000 juga melakukan bimbel dan sekolah bakat gratis di daerah-daerah pelosok agar anak-anak dapat pendidikan yang merata,” tandasnya. (*/ran)

 

Editor: Rany