25 radar bogor

Ada Gelombang Tinggi 6 Meter, Masyarakat Pesisir Diminta Waspada

Ilustrasi Foto Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Masyarakat pesisir diminta waspada potensi gelombang tinggi hingga enam meter. Kondisi itu diprakirakan terjadi di beberapa perairan Indonesia.

”Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo seperti dilansir dari Antara, Jumat (10/2/2023).

Dia menyampaikan, gelombang tinggi yang berpotensi di beberapa wilayah perairan itu diprakirakan terjadi pada 10-11 Februari. Itu seiring dengan pola kecepatan angin di Indonesia.

Avatar

Baca Juga:

BMKG Ingatkan Masyarakat di Wilayah Pesisir Bahaya Gelombang Tinggi


Dia mengatakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari utara-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-35 knot.

”Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Banda, perairan Kepulauan Tanimbar-Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, perairan Amamapare-Agats dan Laut Arafuru,” papar Eko Prasetyo.

Kondisi itu, lanjut Eko Prasetyo, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Nias, perairan Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Samudera Hindia Barat Aceh-Kepulauan Nias, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Selat Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai dan Selat Wetar, Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Seribu.

Dia menambahkan, kondisi serupa juga berpotensi terjadi di perairan utara Jawa, Laut Jawa, perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar, Laut Sumbawa, perairan utara Pulau Flores, perairan selatan Baubau-Wakatobi, perairan Bitung-Likupang-Kepulauan Sitaro, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku, perairan utara Kepulauan Sula, Laut Seram, perairan Pulau Buru-Pulau Ambon, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, perairan Raja Ampat-Manokwari-Biak, dan perairan Sorong-Fakfak.

Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai-Lampung, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Pulau Sumbawa, perairan selatan Pulau Sumba, perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rote, Samudera Hindia Selatan Banten-NTT, Laut Flores, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Letti-Kepulauan Babar, perairan Kaimana-Agats-Yos Sudarso, perairan Merauke, perairan Jayapura, dan Samudera Pasifik Utara Papua.

”Untuk gelombang tinggi di kisaran lebih tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Arafuru,” terang Eko Prasetyo.

Oleh karena itu, dia mengimbau agar sektor pelayaran memperhatikan keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).

Selain itu, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter). (jpg)

Editor : Yosep