25 radar bogor

Begini Cerita Siswa SD di Ciawi Lolos dari Percobaan Penculikan

Penculikan
Siswa SDN Banjarwaru Ciawi yang diduga jadi korban percobaan penculikan, Rabu (8/2/2023).

CIAWI-RADAR BOGOR, Seorang pelajar SD, Ibnu Hajar Alhaitami, berhasil lolos dari dugaan percobaan penculikan, Rabu (9/2) lalu. Ia mengaku sempat dibekap orang tak dikenal saat sepulang sekolah.

Ibnu pulang dari sekolahnya sekira pukul 11.30 WIB. Tak seperti biasanya yang menumpang angkot, ia memilih berjalan kaki bersama teman-temannya.


Uangnya untuk membayar angkot sudah dipakai untuk membeli alat tulis, pulpen. Tak heran, siswa kelas 6 SD Banjarwaru itu terpaksa memilih berjalan kaki.

Jalan kaki bukan hal baru baginya. Ia sudah beberapa kali pulang sekolah dengan berjalan kaki. Namun, tak disangkanya, terduga penculik menghampiri dan membekap mulutnya.

Beruntung, ia yang sempat melawan bisa kabur dari aksi percobaan dugaan penculikan itu. Caranya, menginjak kaki terduga penculik itu.

Ibnu berlari sembari berteriak meminta tolong. Penculik yang panik langsung melarikan diri mengendarai motor.

Ternyata, Ibnu sempat mencatat pelat nomor motor yang digunakan terduga penculik itu. Kata Ibnu, motor matic jenis Mio dengan nomor polisi F 2686 FET. Ia mencatatnya dengan pulpen yang dibelinya pada hari itu.

Ibnu yang langsung pulang menutupi bibirnya yang mengalami luka dan berdarah. Setibanya di rumah, wajahnya masih terlihat ketakutan. Ia menghampiri ibunya sambil menangis.

Seperti itulah yang diceritakan Ibnu kepada Radar Bogor, Kamis (9/2). Anak kedua dari pasangan Yadi Supriyadi dan Eka Komalasari itu disebut-sebut nyaris menjadi korban penculikan anak. Anehnya, lokasi itu hanya berjarak 200 meter dari sekolah Ibnu dan dalam keadaan sepi.

“Saat kejadian, kemarin lagi sepi. Biasanya banyak ojek, angkot, cuman kemarin kata anaknya sepi,” kata Ketua RT 02, Heri kepada Radar Bogor, Kamis (9/2).

Heri juga mengaku, aksi percobaan penculikan sacam itu baru pertama kalinya terjadi. Hal itulah yang membuatnya terkejut mendapati Ibnu yang bercerita nyaris diculik. Terlebih, siswa-siswa di sekolah itu sudah terbiasa pulang tanpa dijemput orang tua.

“Biasanya naik angkot (pulang sekolah). Karena dikasih uang buat naik angkot oleh orang tua mereka. Tapi kadang juga suka jalan, kalau uang untuk ongkos angkot buat jajan atau beli sesuatu,” paparnya.

Ribut-ribut dugaan percobaan penculikan itu membuat Heri waswas. Ia pun langsung membuat edaran di grup WhatsApp meminta orang tua untuk antar jemput anak-anaknya ke sekolah.

Kendati demikian, kasus percobaan penculikan itu masih didalami pihak kepolisian. Tak ada saksi lain yang melihat langsung percobaan penculikan itu. Nomor yang disebutkan Ibnu sebagai pelat kendaraan terduga penculik juga pun mesti ditelusuri.

Kapolsek Ciawi, Kompol Agus Hidayat mengatakan, polisi sudah mendatangi rumah korban untuk mengumpulkan keterangan.

Agus sekaligus meminta agar orang tua tidak melepas anaknya sendiri sepulang sekolah. Sebisa mungkin, orang tua diminta untuk menjemputnya di sekolah. Selain itu, pihak sekolah juga diminta untuk mengawasi anak didiknya.


“Anak didiknya betul-betul diawasi, terutama pada jam-jam belajar. Jangan sampai keluar tanpa sepengetahuan pihak sekolah,” ujarnya.

Jika ada orang tidak dikenal dan terlihat mencurigakan dengan alasan menjemput siswa, sebaiknya diamankan terlebih dahulu dan melaporkannya ke polisi.(*)

Reporter: Arif Al Fajar
Editor: Imam Rahmanto