25 radar bogor

Sepuluh Pabrik Kabupaten Bogor Berencana Pindah ke Jateng, Ini Kata Apindo

Ilustrasi Foto PT Sport Glove Indonesia (SGI), Produsen yang memproduksi Sarung Tangan Olahraga dan dipasarkan dalam kegiatan Ekspor, Kamis (21/12/2023).

CIBINONG-RADAR BOGOR, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat menyebut ada 14 pabrik yang dikabarkan bakal pindah ke Jawa Tengah. Sebanyak 10 pabrik di antaranya berlokasi di Kabupaten Bogor.


Rencana relokasi pabrik tersebut diduga akibat perusahaan tidak mampu dalam membayar gaji pekerja yang terpaut tinggi.

Ketua DPK Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bogor, Alexander Frans membenarkan kabar tersebut. Meski pihaknya belum menerima laporan secara resmi.

“Tentu isu mereka (pabrik) ingin pindah ini sudah dari sejak tiga tahun lalu, mereka pasti mencari UMK yang terjangkau, yang bisa dibayar dengan jumlah produk yang bisa dijual,” ucapnya di Cibinong, Selasa (7/2).

Alexander membeberkan, banyaknya perusahaan yang ingin hengkang dari Kabupaten Bogor dipicu oleh kebijakan Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang tengah berpolemik.

Di mana mulai terjadinya kenaikan UMK yang sangat tinggi sejak 2015 – 2016 lalu. Kenaikan yang hampir mencapai 70 persen kala itu berdampak ke semua perusahaan padat karya sampai sekarang ini.

“Belum ada aturan yang melindungi atau sebagai payung hukum pemerintah melindungi perusahaan padat karya, meski kami Apindo sudah pendekatan ke pemerintah daerah hingga pusat,” papar Alexander.

Sementara Jawa Tengah, lanjutnya, menjadi pilihan untuk membuat pabrik baru. Pasalnya, besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2023 di sana hanya sebesar Rp1,95 juta. Sedangkan UMK tertinggi yakni di Kota Semarang sebesar Rp3,06 juta

Meski demikian, tidak mudah bagi perusahaan untuk pindah termasuk ke Jateng. Selain rata-rata perusahaan muda, mereka juga perlu masuknya investasi untuk membuat pabrik baru.

“Selain itu, angka penganggurannya kurang dibandingkan Jawa Barat termasuk Bogor. Jadi kalau perusahaan itu pindah, tenaga kerjanya di mana? Kalau Bogor itu masih banyak yang nganggur, yang membutuhkan pekerjaan,” jelas Alexander.

Terpisah, Sub Koordinator Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bogor, Mardius Suhandri mengaku belum menerima laporan adanya pabrik yang berencana pindah ke Jateng. Pihaknya hanya menerima laporan adanya efisiensi alias pengurangan tenaga kerja di beberapa perusahaan.

Avatar


“Tahun ini belum ada laporan. Terakhir di 2022, ada satu perusahaan yang melaporkan pindah ke Sukabumi,” kata Mardius.

Disnaker Kabupaten Bogor pun tidak menampik, adanya relokasi pabrik secara massal akan menambah angka pengangguran.(*)

Reporter: Septi Nulawam
Editor: Imam Rahmanto