25 radar bogor

Bripka Madih Akui Keluarganya Ditahan dan Diperas Sesama Polisi

Bripka Madih Akui Keluarganya Ditahan dan Diperas Sesama Polisi

JAKARTA-RADAR BOGOR. Bripka Madih mengaku pernah mendapat intimidasi dan penganiayaan akibat kisruh sengketa tanah keluarganya. Menurutnya, pada 1991, keluarganya pernah ditahan di kantor polisi.

“Kami laporkan ke Polsek Pondok Gede itu malah enyak (ibu, Red) ditahan, babeh (bapak, Red) ditahan, abang paling tua ditahan semingguan, disuruh menyerahkan tanda tangan untuk menyerahkan tanah itu kepada calo-calo,” kata Madih kepada wartawan, Senin (6/2).

Selain itu, Madih mengaku pernah dikeroyok oleh 12 orang pada 2011 lalu. Akibatnya, dia sempat mendapat beberapa jahitan. “Yang ketiganya kemarin 2023 masuk lahan terus dia bertengger di situ, si NS, sudah laporan ke Polres Bekasi tapi belum diproses, kenapa belum diproses, tolong tegakkan keadilan yang seadil-adilnya, tolong lah, Ya Allah bantulah,” pintanya.

Sebelumnya, sebuah video seorang anggota polisi mengaku diperas oleh oknum penyidik Polda Metro Jaya, terkait pelaporan kasus penyerobotan tanah, viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat seorang anggota polisi yang diketahui bernama Bripka Madih, mengungkapkan kekecewaannya saat melaporkan dugaan penyerobotan tanah orang tuanya kepada Polda Metro Jaya.

Bripka Madih yang merupakan anggota Provos Polsek Jatinegera itu, mengatakan, penyerobotan tanah tersebut dilakukan oleh pengembang perumahan di wilayah Kelurahan Jatiwarna, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. ’’Saya kecewa, sebagai pelapor dan bukan orang yang melakukan pidana. Saya yang juga seorang anggota Polisi dimintai uang oleh oknum penyidik,” terang Bripka Madih, Jumat (3/2). ’’Oknum penyidik itu minta langsung ke saya, sesama anggota polisi, dia berucap minta uang Rp100 juta. Saya kecewa,” ungkap Bripka Madih.(JPG)

Editor : Yosep/Ayu. PKL