25 radar bogor

Ribuan Orang Padati Vihara Dhanagun Menyaksikan Ritual Sayat Lidah

Pengunjung menyaksikan ritual sayat lidah di Vihara Dhanagun, Sabtu (4/2) malam. (Radar Bogor/ Reka Faturachman)

BOGOR-RADAR BOGOR, Kemeriahan rangkaian perayaan Cap Go Meh semakin menjadi. Ribuan orang memadati Vihara Dhanagun, Sabtu (4/2) malam. Mereka tampak berdesakan berburu tempat terdepan untuk menyaksikan secara langsung ritual sayat lidah.


Ketua Peanitia Bogor Street Festival, Cap Go Meh 2023, Arifin Himawan menjelaskan, ritual itu disebut dengan Tang Sin. Ritual yang dilaksanakan setiap menjelang Cap Go Meh tersebut dipercaya dapat menolak bala dan jadi media pengobatan bagi warga Tionghoa.

Ahim, sapaannya, menuturkan bahwa dalam ritual ini tubuh para Tang Sin (perantara) akan dirasuki oleh roh. Setelah itu, mereka akan menyayat lidahnya beberapa kali dengan menggunakan pedang.

Darah yang keluar akan ditampung dalam wadah mangkuk kecil. Kemudian darah itu digunakan sebagai tinta para Tang Sin untuk menulis di atas kertas mantera berwarna kuning atau disebut dengan Hu.

“Tulisan dari tetesan darah itu merupakan bentuk permohonan kepada para dewa untuk mengusir aura jahat, kelancaran usaha, dan tolak bala,” ucap Ahim.

Tak berhenti di situ, sejumlah Tang Sin juga menusukkan pipinya dengan dua bilah besi tajam. Sembari dalam kondisi kerasukan, para Tang Sin kemudian mengolesi tubuh jemaat Tionghoa dengan sejumlah tulisan.

“Bagi mereka yang sakit mereka bisa minta pengobatan dari roh lewat para Tang Sin. Atau bisa juga bagi mereka yang merasa kurang baik di tahun kemarin minta dikiaskan juga dengan ritual itu. Tulisan yang digoreskan di badan atau kertas Hu bisa membuat mereka percaya diri bahwa segala permasalahan bisa diatasi,” jelas Ahim kepada Radar Bogor.

Ia menambahkan, kertas atau tulisan yang diberikan hanya sebagai medium saja. Para jemaat juga tetap harus berusaha untuk bangkit agar dapat maju dan berhasil.

Di tahun ini ada sekira 5 Tang Sin yang menjalani ritual sayat lidah. Selain dari Kota Bogor para Tangsin juga datang dari sejumlah daerah di Kabupaten Bogor seperti Jonggol dan Cileungsi.


Untuk menjadi seorang Tang Sin tak bisa sembarangan. Hanyalah orang tertentu yang sudah melakoni rentetan persiapan dari jauh-jauh hari dan memang bersedia menjadi seorang Tang Sin.(*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto