25 radar bogor

Program Petani Milenial Menuai Polemik, Ridwan Kamil Minta Maaf

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengunjungi para peserta program Petani Milenial. (Dok. Pemprov Jabar)

BOGOR-RADAR BOGOR, Program Petani Milenial yang digagas Pemprov Jawa Barat menuai polemik. Program kebanggaan Ridwan Kamil itu menjadi perbincangan di dunia maya usai salah seorang pesertanya “curhat” menimbun utang dan ditagih pihak bank.


Pasalnya, hasil budi daya tanaman hias pada program batch 1 tidak mendapatkan bayaran. Beberapa peserta sampai harus berurusan dengan surat-surat peringatan dari bank pemerintah.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mau tak mau harus merespons hal tersebut. Melalui akun Twitter pribadinya @ridwankamil, Kang Emil memohon maaf atas polemik yang terjadi dalam program Petani Milenial.

“Saya meminta maaf atas kekurangan program dan meminta maaf atas kepada pihak yang mengalami ketidaknyamanan sebagai akibat dari permasalahan program ini,” tulisnya, dikutip Radar Bogor.

Kang Emil, sapaannya, juga memaparkan mengenai program Petani Milenial yang lahir dari gagasan regenerasi profesi petani yang makin menyusut dan tidak diminati generasi muda.

Sebelumnya, antara golongan petani muda, lembaga permodalan dan para pembeli atau offtakers tidak memiliki jembatan untuk berkomunikasi.

“Oleh program itu, Pemprov Jawa Barat menjahit komunikasi antara anak-anak muda, permodalan dan forum pembeli,” ungkapnya.

Namun, ia menganggap, dalam komunikasi antara tiga pihak itu selalu muncul dinamika. Program Petani Milenial, menurutnya, bukan program karpet merah dan bukan program instan.

“Kami mendesain sebuah pintu yang kesuksesannya membutuhkan kerja keras dan keuletan. Dalam proses panjangnya, ada yang sudah berbuah manis dan ada yang masih perlu berikhtiar untuk menuai hasil terbaik,” papar Kang Emil.

Ia mencatat, pada tahun 2021 sebanyak 560 peserta masih berusaha menuai hasilnya. Sedangkan, yang telah mendapatkan manfaatnya sebanyak 1,206 peserta.

Menurut Kang Emil, manfaat dari program itu sudah dirasakan oleh sebagian besar peserta. Tak heran, setiap tahun peserta Petani Milenial bertambah. ia menyebutkan, sebanyak 5,258 peserta lolos seleksi pada tahun 2022.

“Yang telah panen dan mantap bertani, nanti akan diviralkan pencapaiannya. Yang masih memiliki kendala, Insyaallah akan dievaluasi dan dibantu solusi-solusi teknisnya,” janjinya.


Ia pun telah mnginstruksikan jajarannya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Termasuk, mengatasi utang pembayaran terhadap budi daya peserta program Petani Milenial.(*/mam)

Editor: Imam Rahmanto