25 radar bogor

Wujudkan Desa Ramah Lingkungan, Mahasiswa KKN-T IPB Sosialisasikan Sampah

Mahasiswa KKN-T IPB
Mahasiswa KKN-T IPB University, mengadakan sosialisasi sampah di lingkungan RW 02 dan RW 06, Desa Sukawening, Kacamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, 8 sampai 14 Januari 2023.

BOGOR-RADAR BOGOR, Mahasiswa KKN-T IPB University, mengadakan sosialisasi sampah di lingkungan RW 02 dan RW 06, Desa Sukawening, Kacamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, 8 sampai 14 Januari 2023.

Program ini bertujuan untuk mensosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah, dan pembuatan bank sampah dalam kehidupan masyarakat, serta menjelaskan manfaat sampah secara ekonomi dan kegunaannya.

Ketua Mahasiswa KKN-T IPB Nanang Fahrizal dalam materinya, membahas terkait jenis-jenis sampah organik dan non-organik, sumber pencemaran limbah baik dari limbah rumah tangga, limbah industri, dan sumber limbah lainnya.

Avatar

Baca Juga:

Gelar Kuliah Umum, Prodi PWD IPB Datangkan Profesor dari University of California Davis

Sekaligus menjelaskan dalam pemaparannya terkait daur ulang limbah plastik, untuk dapat dijadikan tempat bercocok tanam melalui gelas plastik yang dibolongkan pada bagian tengahnya, dan diisi air dan pupuk sebagai media tanamnya.

Nanang Fahrizal menjelaskan bahwa, berdasarkan data dari BPS (2006) bahwa rata-rata masyarakat dapat menghasilkan sampah sekitar 0,5 Kg per hari, apabila setiap rumah tangga terdiri dari 4 orang maka setiap hari rumah tangga mampu menghasilkan sebanyak 2 Kg atau 60 Kg sampah per bulan.

Nanang Fahrizal juga menjelaskan alasan kenapa harus melakukan pengelolaan sampah, yaitu sebagai tempat berkembangbiaknya bibit, dikarenakan apabila sampah menumpuk dan tidak dikelola maka dapat menjadi sarang serangga dan tikus, menjadi sumber pencemaran air, tanah dan udara, serta menjadi sumber berkengbiaknya kuman-kuman yang dapat membahayakan kesehatan.

Selain itu Nanang Fahrizal juga menjelaskan, prinsip 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle). Kegiatan sosialisasi sampah diketahui oleh pengurus RW 02 Joy dan RW 06 Deni maupun pengurus KRL dari setiap wilayah.

Kegiatan sosialisasi sampah ini, dilaksanakan selama satu jam dengan teknis kegiatan yaitu narasumber memaparkan materi sosialisasi sampah bersama warga, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari warga kepada narasumber.

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi Mahasiswa KKN-T IPB ini, dinilai positif oleh pengurus setempat, dikarenakan permasalahan sampah di wilayah mereka penting untuk diselesaikan. Melalui kegiatan sosialisasi sampah, diharapkan mampu menyadarkan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.

Sementara kegiatan sosialisasi pembuatan lubang biopori, dilaksanakan pada Selasa (24/1/2023) dan Rabu (25/1/2023). Kegiatan ini diisi dengan praktik bagaimana cara pembuatan lubang biopori di dua titik lokasi berada di wilayah RW 02 dan RW 06.

Program ini diketuai oleh Mahendra Prananta Wijaya, Mahasiswa KKN-T IPB dari Desa Sukawening, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

Dalam pemaparannya Mahendra menjelaskan definisi umum dari lubang biopori, alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat lubang biopori, dan langkah-langkah pembuatan lubang biopori.

Menurut definisi umum, lubang biopori merupakan lubang silindris yang dibuat secara vertikal atau tegak yang ditancapkan ke dalam tanah.

Lubang biopori tentu memiliki manfaat yang besar, terutama di daerah rawan banjir dikarenakan lubang biopori mampu meningkatkan daya serap air kedalam tanah.

Selain itu, lubang biopori juga bermanfaat untuk menyuburkan tanah dengan memasukkan limbah organik ke dalam tanah.

Alat dan bahan yang dibutuhkan pada pembuatan lubang biopori adalah, alat bor biopori dan sampah organik. Terdapat langkah-langkah yang diperlukan dalam pembuatan lubang biopori yaitu tentukan lokasi pembuatan lubang biopori.

Selanjutnya, siramlah tanah pembuatan lubang dengan air agar dapat melunakkan tanah sehingga tanah lebih mudah untuk digali, buatkan lubang sedalam satu meter dengan diameter 10-30 cm, setelah lubang biopori berhasil dibuat, kemudian buanglah sampah organik kedalam lubang biopori dan tunggu sampai tiga bulan sampai tanah siap digunakan.

Dalam pembuatan lubang biopori, dihadiri Muhammad Reksi, Ketua RT 04 RW 02, Apih selaku Ketua RT 02 RW 06, dan Rusdi selaku Ketua RT 03 RW 06.

Kegiatan sosialisasi pembuatan lubang biopori, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana cara pembuatan lubang biopori, meningkatkan kesadaran dan kepedulian warga terhadap permasalahan sampah, serta dapat membantu warga untuk membuat pupuk kompos dengan mengisi lubang tersebut dengan sampah organik. (*)

Editor : Yosep