25 radar bogor

Sepasang Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango

Pelepasliaran sepasang elang Jawa di kawasan Guung Gede Pangrango, Senin (30/1). (Radar Bogor/ arif Al Fajar)

CISARUA-RADAR BOGOR, Sorot mata Parama, Elang Jawa jantan, itu begitu tajam. Pandangannya menjelajah. Menengok ke kanan dan kiri. Sesekali, hewan yang berkembang biak secara monogami itu mengepakkan sayapnya.


Di punggungnya, terikat bungkusan mirip tas ransel. Isinya alat GPS bernama Platform Transfer Terminal (PTTs) dengan jenis PinPoint Solar GPS-Argos. Alat seberat 21 gram itu akan menempel terus bersama dengan Parama, setidaknya selama tiga tahun.

Siang itu, Parama terbang ke alam bebas pertama kalinya. Ia menjadi pemangsa baru Gunung Gede Pangrango. Elang berusia 2 tahun 7 bulan itu dilepasliarkan pada Senin (30/1).

Parama tidak sendirian. Ia ditemani dengan Jelita, Elang Jawa Betina yang juga dilepasliarkan.

Pelepasan elang jawa di kawasan Gunung Gede Pangrango itu dilakukan oleh Taman Safari Bogor. Sejumlah instansi terkait juga hadir bersama.

“Kedua elang jawa itu hasil kerja sama banyak pihak termasuk PT Smelting,” kata Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Indra Eksploitasia Semiawan.

Jika dihitung sejak tahun 2020 lalu, total sudah 32 ekor burung elang dilepasliarkan di habitatnya. Elang-elang tersebut berjenis elang jawa, elang brontok, elang bido, dan lainnya.

Sedangkan, untuk populasi burung elang Jawa di alam liar sebanyak 700 ekor. “Ada 300 pasang,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Taman Safari Indonesia Jansen Manansang menuturkan, Parama dan Jelita adalah sepasang elang Jawa hasil perkembangbiakan secara in-situ dan ex-situ dari PSSEJ dan Taman Safari Bogor.

Menurutnya, proses perawatan, pemeliharaan serta penjagaan kedua satwa yang dilindungi oleh Peraturan Menteri LHK Nomor 106/2018 ini dilakukan secara intensif oleh Taman Safari Bogor dan didukung oleh PT. Smelting, KLHK, PSSEJ, TNGHS juga TNGGP.

Avatar

Baca Juga:

Takut Dimarahi Orang Tuanya, Anak-anak Ngarang Cerita Penculikan


“Proses perawatan serta pemeliharaan dilakukan dengan monitoring ketat, sekitar dua tahunan,” kuncinya. (*)

Reporter: Arif Al Fajar
Editor: Imam Rahmanto