25 radar bogor

Waspadai Penyebaran Campak di Kota Bogor, Bagaimana Mengantisipasinya?

Anak-anak terserang penyakit campak. (Dok. Kemenkes)

BOGOR-RADAR BOGOR, Kota Bogor sedang mengantisipasi penularan wabah campak yang sedang ramai di sejumlah daerah. Dikhawatirkan, penyakit ini juga menjangkau Kota Bogor dengan status KLB.


Lantas, apa itu penyakit campak?

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr Sri Nowo Reto menjelaskan, penyakit campak, dikenal juga sebagai morbili atau measles merupakan penyakit yang sangat menular (infeksius) disebabkan oleh Morbilivirus.

Tanda khas yang dapat dikenali sebagai campak adalah panas badan biasanya di atas 38 celcius dan bercak merah (ruam) yang dimulai dari belakang telinga selama 3 hari atau lebih, lalu beberapa hari kemudian (4-7 hari) menyebar ke seluruh tubuh. Dibeberapa kasus disertai salah satu atau lebih gejala batuk, pilek, mata merah atau berair.

Virus campak sendiri ditularkan melalui droplet yang keluar dari hidung, mulut atau tenggorokan orang terinfeksi virus campak pada saat bicara, batuk, bersin atau melalui sekresi hidung. Masa inkubasi penyakit campak adalah 7-18 hari, rata-rata 10 hari.

“Tanda bahaya campak yang perlu diwaspadai adalah dehidrasi, napas cepat, cekungan dinding dada, tidak bisa makan dan minum, sulit dibangunkan, Buang Air Kecil (BAK) kurang, keluar cairan dari telinga, dan ada nanah/cairan kuning hijau di mata,” beber Retno.

Ia mengatakan sebagian besar penderita campak akan sembuh tanpa pengobatan. Sementara komplikasi sering terjadi pada anak usia dibawah tahun dan penderita dewasa di atas 20 tahun.

Kasus campak pada kasus malnutrisi dan defisiensi vitamin A serta immune deficiency (HIV) dapat menyebabkan komplikasi campak yang lebih berat. Kematian akibat campak umumnya disebabkan karena komplikasinya seperti bronchpneumonia, diare berat dan gizi buruk serta penanganan yang terlambat.

Salah satu bentuk tata laksana kasus campak selain pengobatan simptomatis adalah pemberian vitamin A dosis tinggi sesuai usia dengan mengikuti ketentuan yang sudah diatur dalam pedoman tatalaksana kasus campak rubella.

Retno mengimbau puskesmas dan RS se-Kota Bogor untuk meningkatkan sistem kewaspadaan dini, dengan cara memperkuat kinerja surveilans campak melalui pemantauan wilayah setempat (PWS), pelaksanaan promosi kesehatan tentang bahan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) pada anak dan pemenuhan status imunisasi dasar lengkap di wilayah.

Avatar

Baca Juga:

Cek Sambungan Listrik Rumah Kosong, Petugas PLN Temukan Mayat Membusuk


Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk segera melengkapi status imunisasi dasar lengkap sebagai bentuk proteksi terhadap berbagai jenis PD3I, dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, serta mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.(*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto