25 radar bogor

Kasus Persalinan Langka Warga Sukamakmur, Begini Penjelasannya Dokter..

Kepala UPT Puskesmas Citeureup, Nining Sunengsih
Kepala UPT Puskesmas Citeureup, Nining Sunengsih

CITEUREUP-RADAR BOGOR, Kasus retensi plasenta atau plasenta tertinggal dalam rahim yang terjadi di Kecamatan Sukamakmur, terbilang kasus persalinan langka terjadi di Kabupaten Bogor.

Kasus persalinan langka itu, merupakan kondisi di mana tidak keluarnya plasenta dalam waktu 30 menit setelah melahirkan bayi.

Hal itu dikatakan dokter Nining Sunengsih. Kepada Radar Bogor, dokter yang menjabat sebagai Kepala UPT Puskesmas Citeureup itu mengatakan, retensi plasenta ini merupakan kelainan atau komplikasi langka.

“Biasanya mempengaruhi sekitar dua hingga tiga persen dari semua kelahiran yang terjadi,” katanya saat dihubungi Radar Bogor Jumat (27/1/2023).

Lebih lanjut, dokter perempuan yang akrab disapa dokter Ning itu memaparkan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab retensi plasenta.

Di antaranya tidak cukup kontraksi, plasenta yang tumbuh ke dalam dinding rahim, leher rahim yang menutup, kelahiran yang lebih awal, terlahir dengan bentuk rahim yang tidak normal atau pernah melahirkan beberapa kali.

“Jika melihat kasus di Sukamakmur ini, kan melahirkan anak ke empat, kemungkinan penyebabnya pernah melahirkan beberapa kali atau tidak cukup kontraksi,” paparnya.

Sementara itu, dokter Ning menuturkan, ada beberapa gejala yang timbul jika ibu hamil mengalami kasus persalinan langka. Namun, paling umum, yakni kehilangan darah secara tiba-tiba atau alami perdarahan yang mengancam nyawa.

“Jadi harus segera ditangani,” tukasnya. (all)

Reporter: Arifal

Editor: Rany