25 radar bogor

Dewan Sebut Pemkab Bogor Lamban Tangani Perekonomian Korban Bencana Sukajaya

Sekolah-rusak
Salah satu sekolah yang hancur akibat bencana longsor yang terjadi awal tahun ini di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Hendi/Radar Bogor

SUKAJAYA-RADAR BOGOR, Selain kebutuhan pokok, penanganan sarana penunjang perekonomian bagi warga korban bencana Sukajaya dinilai lambat. Lahan-lahan pertanian sebagai penopang kehidupan sebagian besar warga di sana hancur dan belum tertangani pemerintah daerah.


“Hal-hal yang sudah dilakukan pemerintah seperti penanganan irigasi, infrastruktur yang menunjang pada peningkatan ekonomi, ini juga terlihat masih lambat,” ucap Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Nurodin saat dikonfirmasi Radar Bogor, Rabu (25/1).

Pemerintah, menurutnya, belum fokus pada penanganan kerusakan lahan, serta saluran irigasi yang sebelumnya mengalir ke pertanian warga Sukajaya.

Ketika 2017-2018 silam, banyak dari warga Sukajaya yang mendaftarkan lahannya pada program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Namun akibat bencana alam yang terjadi pada 2020, semua tanah warga porak poranda.

“Kondisi hari ini, akibat bencana lahan-lahan menjadi hilang, dan ini harus diurai oleh dinas terkait, BPN bersama pemerintah desa, supaya mereka mendapat pahan kembali untuk bertani,” papar Nurodin.

Sementara program ketahanan pangan yang menjadi program nasional, belum diakomodir oleh pemerintah daerah khususnya di daerah bencana seperti Sukajaya. Menurut Nurodin, Pemkab Bogor melalui perangkat dinasnya harusnya lebih fokus menjalankan program tersebut di Sukajaya.

“Dengan jumlah keluarga yang terdampak, 4494 keluarga korban, harus difikirkan bagaimana keamanan pangannya,” tegasnya.

Beruntungnya, kata politikus PKB itu, saat ini pemerintah desa sudah mulai memanfaatkan Dana Desa (DD) untuk program ketahanan pangan di lahan seadanya.


“Tinggal pemerintah daerah wajib ikut serta, dan mengeluarkan program-program yang mendukung kegiatan ketahanan pangan,” tandasnya.(*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Radar Bogor (@radar_bogor)

Reporter: Septi Nulawam
Editor: Imam Rahmanto