25 radar bogor

Dewan Pesimistis Sayaga Wisata Bisa Kelola Rest Area Gunung Mas

puncak bogor
Kawasan di Rest Area Puncak Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jumat (6/1/2023). Rest Area Puncak menjadi pusat perbelanjaan yang menampung 516 pedagang kios dengan konsep wisata kebun teh rampung dibangun pada akhir tahun 2022 lalu. foto : Radar Bogor / Hendi Novian

CIBINONG-RADAR BOGOR, DPRD Kabupaten Bogor, pesimistis Perumda PT Sayaga Wisata bisa mengelola Rest Area Gunung Mas Puncak dan Situ Cibinong. Hal itu ditekankan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara.


Ia merasa sangat tidak yakin Perumda PT Sayaga Wisata bisa mengelola mengelola dua aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Dengan kinerjanya beberapa tahun belakangan ini ya kami sangat meragukan,” ujar Sastra, Minggu (22/1).

Keraguan itu datang lantaran ketidakmampuan PT Sayaga Wisata dalam menyelesaikan pembangunan Hotel Sayaga. Hingga saat ini, Hotel yang berlokasi di Jalan Tegar Beriman itu belum juga rampung.

Padahal, Pemkab Bogor telah menggelontorkan anggaran puluhan miliar dan sudah berganti-gantu kontraktor.

Selain itu, pengelolaan beberapa objek wisata yang sampai saat ini tidak menunjukkan perkembangan. Meski belum juga memberi keuntungan atau dividen bagi Pemkab, perusahaan pelat merah itu sedang meminta agar diizinkan mengelola Rest area Gunung Mas dan Situ Cibinong.

Sastra menegaskan, Komisi II akan memanggil PT Sayaga Wisata untuk memastikan kemampuan mereka dalam mengelola dua potensi PAD itu.

“Makanya kita minta klarifikasi dulu ke mereka, kira-kira mereka bisa gak mengelola rest area Gunung Mas dan sama setu Cibinong. Jangan sampai diberi pengelolaan ke mereka tapi mereka belum siap,” cetus Sastra, ketusnya

Pemanggilan itu akan dilakukan pekan depan, sebelum PT Sayaga Wisata menjalani dua amanah itu. Sekaligus membahas secara detail permasalahan apa yang dialami oleh PT Sayaga Wisata hingga Hotel Sayaga tidak kunjung beroperasi.


“Janji mereka, akhir tahun kemarin, tapi masih belum sampai saat ini. Kita akan tanyakan apa masalahnya, jangan sampai nanti uang pemerintah udah di taro disitu tapi ga selesai-selesai yang rugi kita,” tegas Sastra. (*/ysp)

Editor: Imam Rahmanto