BOGOR-RADAR BOGOR, Masyarakat sepertinya tak bisa menikmati car free day (CFD) lagi di Jalan Jenderal Sudirman pada waktu akhir pekan (weekend). Rencana itu menguap begitu pandemi sudah selesai.
Rencana pengaktifan kembali Car Free Day (CFD) di Kota Bogor sempat mencuat di bulan Agustus tahun 2022. Tak hanya itu, wacana pengaktifan kembali kegiatan tersebut juga dibarengi dengan ide pemindahan lokasi ke kawasan Sistem Satu Arah (SSA).
Namun, rencana ini dipastikan batal terealisasi. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Eko Prabowo beralasan, hal tersebut tidak mungkin diterapkan karena kondisi masyarakat sudah kembali normal.
“Setelah kebijakan PPKM dicabut, euforia masyarakat meningkat. Hari Sabtu dan Minggu ruas jalan menjadi padat. Ruas jalan SSA itu pusat Kota Bogor jadi tidak memungkinkan,” dalih Eko saat dikonfirmasi Radar Bogor, Selasa (17/1).
Ia menilai, penutupan SSA akan memberikan dampak pada ruas-ruas jalan di sekitarnya, sehingga bisa menimbulkan kemacetan di banyak wilayah.
Oleh karena itu, Eko menganggap perlu adanya kajian dan rapat lintas sektoral lagi untuk membahas terkait pengaktifan CFD.
“Perlu dibahas dan dikaji secara mendalam bersama Wali Kota dan Polresta Bogor Kota. Jika ada usulan pengaktifan CFD atau pemilihan lokasi lain,” ucap dia.
Meski begitu, ia belum dapat memastikan kapan rapat dan pembahasan tersebut kembali digelar. Eko mengatakan saat ini pihaknya sudah dipusingkan dengan tingkat kepadatan lalu lintas.
Terlebih, saat ini warga Kota Bogor sudah punya banyak pilihan tempat olahraga di akhir pekan. Mulai dari Gelanggang Olahraga Masyarakat (GOM) di dua kecamatan hingga Taman Manunggal sudah menambah tempat alternatif olahraga selain CFD.
“Kalaupun nanti ada CFD seharusnya digunakan sebagai aktivitas berolahraga, bukan untuk jual beli seperti yang terjadi sebelumnya,” tandas Eko.
Ditemui terpisah, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan belum memikirkan konsep pengaktifan kembali CFD.
“Belum ada rencana, nanti kami bahas dengan Kapolresta baru,” tutup Bima. (*)
Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto
