radar bogor

PPKM Resmi Dicabut, Kota Bogor Diminta Terapkan Ini

lalu lalang pekerja di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu.
PPKM Diperpanjang, Seluruh Daerah Berstatus Level 1

BOGOR-RADAR BOGOR, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyambut baik kebijakan penghentian PPKM oleh pemerintah pusat, baru-baru ini. Kebijakan itu juga akan mendukung upaya pemulihan di Kota Bogor.

Menurut dia, kebijakan itu jadi momentum baru kebangkitan ekonomi, termasuk dengan langkah baru dalam menangani tata cara kehidupan yang lebih sehat ke depannya.

Baca Juga: PPKM Resmi Dicabut, Bansos Tetap Lanjut di 2023

“Alhamdulillah sejak Maret 2020, dua tahun lebih mengalami pandemi yang berkepanjangan dan pada akhirnya pemerintah mencabut PPKM. Artinya kita sudah lebih siap, karena sudah belajar cukup panjang selama dua tahun,” kata Dedie.

Dedie berharap dengan dicabutnya status PPKM tetap dapat menyadarkan masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai kesehatan, kemudian menyadari situasi dan resiko yang mungkin ke depan akan terjadi lagi pandemi.

Meski begitu, Dedie meminta agar masyarakat tetap meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan dalam menghadapi risiko Covid-19. Bahkan, sebisa mungkin tetap mengenakan masker di ruang tertutup untuk mewaspadai penularan lain.

Sedangkan untuk kegiatan di ruang terbuka, kata Dedie, tentunya akan berlaku situasional. Apabila memang dianggap aman, artinya diperbolehkan tidak menggunakan masker. “Jadi kita ikuti saja (arahan Prwsiden),” imbuh Dedie.

Secara otomatis, status PPKM yang dicabut juga membubarkan Satgas Covid-19. Semua kewenangan dikembalikan kepada fungsi dari dinas-dinas masing. Termasuk, aplikasi PeduliLindungi yang tidak lagi digunakan.

“Artinya pemerintah pusat menilai kita sudah masuk endemi, jadi penanganannya seperti apabila kita menghadapi penyakit menular seperti biasa,” tandas Dedie.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya juga bakal mengembalikan fungsi Rumah Sakit Lapangan (RSL). Lantaran tidak diperlukan lagi untuk penanganan Covid-19.

Baca Juga: Nasib PPKM Tunggu Kajian Covid-19 di Akhir Januari

“Banyak kebutuhan teman-teman aktivis, mahasiswa, untuk menggunakan itu (RS Lapangan sebagai tempat kegiatan),” kata Bima.

Ia juga menyarankan agar kewaspadaan tetap diutamakan. PPKM dicabut, bukan berarti penggunaan masker dihilangkan.

“Imbauan menggunakan masker di situasi tertentu diperlukan. Itu kita juga antisipasi yang ada di Cina. Meskipun kita sudah bebas kita juga harus mencermati,” tukasnya.(*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto