CIBINONG-RADAR BOGOR, Sepanjang tahun 2022, Polres Bogor mencatat ada sebanyak 2.043 kasus kriminal yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor. Angka ini meningkat dari tahun 2021 yang hanya tercatat 1.560 kasus.
Baca Juga: Puncak Diselimuti Kabut, Polisi Imbau Pengendara Hati-Hati
Wakapolres Bogor Kompol Wisnu Perdana Putra mengakui, kenaikannya mencapai 483 kasus atau sekira 31 persen. Kenaikan angka kriminalitas ini disebabkan dampak dari terus bergulirnya dinamika masyarakat. Selain itu juga banyak motivasi atau dorongan untuk melakukan tindak pidana.
“Jadi memang harus kita tanggulangi terus bersama unsur dari forkopimda stakeholder yang berperan,” tegasnya.
Meski begitu, Wisnu menganggap total penyelesaian perkara di tahun 2022 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Meningkat sebanyak 3,2 persen atau 1.324 perkara dari 1.404 perkara di tahun 2021.
“Mulai dari street crime, kekerasan, penganiayaan dan banyaknya perkara-perkara agraria. Ini menjadi sumbangsih terbesar adanya banyak pelaporan yang disampaikan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Wisnu, adanya terobosan dalam penyelesaian kasus yakni Restorative Justice (RJ) sebagai upaya menekan jumlah angka kriminalitas.
“Reskrim Polres dan unit reskrim polsek pada tahun 2022, ada 254 perkara yang diselesaikan di luar jalur pengadilan atau melalui musyawarah untuk mufakat,” jelasnya.
Baca Juga: Jual Sabu-sabu, Juru Parkir di Bogor Diciduk Polisi
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Yohanes Redhoi Sigiro mengatakan, motif kejahatan di Kabupaten Bogor masih didominasi oleh faktor ekonomi.
“Kejahatan jalanan atau street crime, pencurian terhadap kekerasan, penganiayaan, pencurian biasa. Hal-hal tersebut tentunya ada motivasinya yakni dominan adalah oleh faktor ekonomi,” tambahnya.(*)
Reporter: Septi Nulawam
Editor: Imam Rahmanto
