DKI JAKARTA – RADAR BOGOR, Kunjungan eks Gubernur DKI Jakarta sekaligus calon presiden yang diusung Partai NasDem Anies Baswedan ke Rumah Doa Alfa Omega, Sentani, Papua, ramai diperbincangkan. Pasalnya, dalam kunjungan itu Anies disebut sebagai Yohanes oleh sang tuan rumah.
Yohanes sendiri adalah panggilan khas umat Kristiani untuk salah satu dari 12 rasul dari Yesus Kristus. Menanggapi hal itu, Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta Nurcahyo Anggoro Jati meminta publik tidak salah menilai sikap pemuka agama di Papua tersebut.
Ia menjelaskan bahwa penyematan nama Yohanes itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan upaya memolitisasi agama. Ia justru menilai penyematan nama tersebut hanya sebagai penghargaan yang menandai Anies diterima di semua agama.
Oleh karena itu, ia meminta publik untuk tidak termakan soal isu politisasi agama. Sebab, itu hanya tudingan-tudingan yang sengaja diembuskan oleh kelompok-kelompok yang selama ini tidak suka dengan eks Gubernur DKI itu.
“Publik harusnya merasa nyaman dan merasa bahagia, karena itu hanya isu saja yang dihembuskan oleh orang-orang yang tidak menyukai Pak Anies. Padahal kan enggak, enggak ada apa-apa,” tegasnya.
Nurcahyo menyebut bahwa Anies sama sekali tidak punya riwayat memolitisasi agama, baik saat mencalonkan diri menjadi gubernur maupun ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sampai tuntas selama lima tahun. “Pak Anies punya rekam jejak selama lima tahun. Apakah rekam jejak beliau ada dalam politisasi agama? Itu kita bisa lihat,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam channel YouTube-nya, Anies tengah mengunjungi rumah doa di Papua. Anies disambut pemuka agama setempat sambil dikalungkan sebuah noken dan menyebut Anies dengan nama Yohanes
“Anak kami Anies datang di Rumah Tuhan dengan nama Yohanes,” ucap sang pemuka agama yang disambut dengan perkataan amin oleh orang-orang di sekitarnya.(JPG)
Editor: yosep/adli