25 radar bogor

Banyak Proyek Jalan Mangkrak, Tenjolaya Sampai Putus Kontrak

Proyek ruas jalan di wilayah Rumpin mangkrak dan sudah dua bulan belum ada lanjutan pekerjaan. (Radar Bogor/ Jaenal Abidin)

CIAMPEA-RADAR BOGOR, Jelang akhir tahun, beberapa proyek jalan di wilayah Kabupaten Bogor banyak yang mangkrak. Bahkan, sejumlah proyek yang baru mencapai progres di bawah 50 persen sampai diputus kontrak.

Salah satunya, proyek betonisasi Tenjolaya yang baru mencapai 41 persen dan jalan di Kecamatan Rumpin yang sudah hampir dua bulan tak ada kegiatan pekerjaan.

Baca Juga: Miskin Anggaran, Proyek Betonisasi Tenjolaya Mangkrak

Pengamat Jalan dan Jembatan Kelas A wilayah IV Ciampea Iyan Fitriawan mengatakan, proyek Cinangneng Tenjolaya telah diputus kontrak terhitung Rabu (14/12) karena menggunakan dana alokasi khusus (DAK). Sedangkan, pekerjaan yang masih berjalan Cihideung Situ Daun Gunung Malang.

“Yang diputus kontrak hanya sampai 41 persen (Cinangneng Tenjolaya) dengan anggaran Rp6 miliar, kemudian untuk titik lain dengan nilai kontrak Rp3 miliar masih berjalan dan ditargetkan 24 Desember 2022,” ucapnya.

Ia optimistis dalam waktu satu minggu bisa selesai meskipun seharusnya rampung awal bulan Desember. Pihaknya telah melakukan perpanjangan. Sementara, pembangunan betonisasi yang masih berjalan juga tercatat satu titik dari wilayah Ciampea.

“Seharusnya proyek Cihideung Situ Daun dengan panjang 2 kilometer selesai 5 Desember, tapi sekarang diberikan perpanjangan. Tetap kami menyebutnya kedua pekerjaannya minus,” aku Iyan.

Selain itu, dua titik peningkatan jalan di Kecamatan Rumpin juga mengalami keterlambatan. Bahkan, sampai belum ada progres lanjutan. Kedua proyek mangkrak itu, yakni jalan Lapan Mekasari dan Janala Tegal Lega

Camat Rumpin Ade Zulfahmi mengatakan, peningkatan ruas jalan ada 6 pengerjaan. Akan tetapi, hanya dua yang dinyatakan belum rampung.

Baca Juga: Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB Laksanakan Proyek Akhir di Kelurahan Pakuan

“Ada rencana diputus kontrak, tapi masih melihat progres lanjutannya yang dilakukan kontraktor, karena kewenangan ada dari UPT,” cetusnya.

Ade juga berencana akan koordinasi dengan UPT terkait alasan ada beberapa proyek jalan yang tak kunjung selesai tepat waktu. Oleh karena itu, pihaknya bakal menanyakan langsung ke UPT Jalan terkait penyebab mangkrak proyek itu. (*)

Reporter: Jaenal Abidin
Editor: Imam Rahmanto