25 radar bogor

Bima Sidak Bogor Mini Zoo, Kandang Monyet Sudah Kosong

Wali Kota Bogor Bima Arya dan tim BKSDA menyambangi Bogor Mini Zoo yang dinilai menelantarkan hewan-hewan di dalamnya, Jumat (16/12). (Radar Bogor/ Sofyansyah)

BOGOR-RADAR BOGOR, Sidak yang dilakukan Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pada Jumat (16/12) menemui hasil yang mengejutkan. Kandang monyet yang ingin diperiksa di Bogor Mini Zoo ternyata sudah dikosongkan.

Baca Juga: Kasus Monyet Mati, Sinyal Lemahnya Pengawasan Pemkot Bogor

Setelah memeriksa kandang monyet dan melontarkan beberapa pertanyaan pada pengelola, Bima melanjutkan sidaknya ke kandang lainnya. Hasilnya, ia menemukan satwa-satwa yang terindikasi dilindungi seperti buaya, kura-kura, dan berang-berang.

Bima mengatakan, pihaknya bakal mendalami dan mengkaji secara menyeluruh kawasan tersebut melalui tim investigasi lintas instansi bersama BKSDA Jabar.

“Bakal ditelisik lebih dalam terkait koleksi spesies, perawatan, dan kondisi. Menurut pengelola, monyet-monyet itu dikembalikan ke Pasar Pramuka. Tim nanti akan mengecek kebenarannya soal waktu, penerima, dan kondisi hewan,” ujar Bima kepada Radar Bogor.

Polisi Hutan BKSDA Jabar, Dani Hamdani menyatakan pihak pengelola Bogor Mini Zoo bersikap terkesan menutup-nutupi.

“Perkiraan kami tidak dikembalikan ke Pasar Pramuka. Karena viralnya kemarin tapi langsung dikembalikan, tidak semudah itu. Sejak pagi saya sudah di sini. Monyetnya sudah tidak ada di kandang. Malah justru ada di sekitar lingkungan ini. Kami indikasi itu monyet yang tadinya ada di kandang,” tutur Dani.

Berdasarkan pandangannya, monyet yang sudah lama berada di kandang ketika dilepas tidak akan pergi jauh karena sudah terbiasa. Monyet dilepas justru akan membahayakan.

Baca Juga: Animal Defenders Indonesia Desak Pemkot Tutup Bogor Mini Zoo

Menurut dia, monyet jenis itu lebih agresif dan cenderung jahil. Dani khawatir monyet-monyet tersebut akan berbahaya jika masuk ke rumah-rumah warga karena dapat merusak barang. (*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto