25 radar bogor

Pemkab Sebut Pencarian 8 Korban Gempa Cianjur Belum Berhasil

proses pencarian korban cianjur

JAKARTA RADAR BOGOR, Pemkab Cianjur menyatakan, pencarian 8 korban tertimbun longsor di Sate Sinta-Cijedil dan Jalan Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, akibat gempa pada hari ke-18 belum membuahkan hasil. Sehingga, korban meninggal masih 334 orang dan upaya pencarian masih berjalan.

Baca Juga : Bantu Korban Cianjur, Pemda dan PPNI Bogor Terjunkan Bala Bantuan

Asisten Daerah I Pemkab Cianjur Budi Rayahu Toyib mengatakan, pencarian korban yang masih tertimbun tidak dilakukan secara masif. Namun, lebih mengandalkan alat berat karena tingginya longsoran serta hujan yang selalu turun menjelang petang dapat mengancam keselamatan petugas.

”Sampai hari ke-18 setelah bencana, upaya pencarian masih berjalan dan dilakukan di dua titik Sate Sinta dan Jalan Mangunkerta. Harapan kami, sama dengan pihak keluarga sebelum tanggap darurat habis, jasad korban sudah dapat ditemukan,” kata Budi Rayahu Toyib seperti dilansir dari Antara di Pendopo Cianjur.

Asda I Cianjur menjelaskan, untuk pencarian korban akan terus dilakukan sampai 20 Desember dengan menggunakan alat berat yang jumlahnya sudah ditambah. ”Tim SAR gabungan tetap memantau ketika alat berat dapat menemukan jasad korban akan langsung dievakuasi,” terang Budi Rayahu Toyib.

Budi menyatakan, rumah rusak akibat gempa yang sudah terdata mengalami kenaikan menjadi 55.391 unit. Dengan rincian rusak ringan sebanyak 26.213 unit, rusak sedang 15.757, dan rusak berat sebanyak 13.241 unit. Fasilitas kesehatan rusak sebanyak 18, tempat ibadah 279, dan fasilitas pendidikan rusak sebanyak 540.

Jumlah rumah yang rusak diperkirakan akan terus bertambah karena pendataan dan verifikasi masih dilakukan petugas khusus dari BNPB dan dinas terkait di Pemkab Cianjur. Bagi mereka yang rumahnya rusak, 8.100 orang di antaranya sudah menerima bantuan tahap pertama dari Presiden Joko Widodo.

Baca Juga : IDI Bogor Bergantian Kirim Tim Bantu Korban Gempa Cianjur

”Kami berharap mereka yang sudah mendapat bantuan dapat segera membangun kembali rumahnya dan dapat menjalani hidup normal seperti biasa. Bagi warga yang rumahnya rusak ringan sudah dapat meninggalkan posko pengungsian, meski sebagian besar memilih untuk bertahan,” tutur Budi Rayahu Toyib.

Dia juga melaporkan donasi yang diterima hingga saat ini, setelah dipakai untuk kebutuhan dapur umum, membuat jemuran di posko pengungsian, dan pengadaan tenda keluarga, untuk gempa sebesar Rp 3.039.679.000 sehingga tersisa Rp 11.282.311.742. (jpg)

Editor : Yosep / Sulis-PKL